Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dipicu Naiknya Indeks Kelompok Bahan Makanan

Mulai Januari-Juli 2019, Kepri Mengalami Inflasi Sebesar 2,37 Persen
Oleh : Ismail
Jum\'at | 02-08-2019 | 15:16 WIB
2-3-persen.jpg Honda-Batam
Kepala BPS Kepri, Zulkipli. (Diskominfo Kepri)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi di Provinsi Kepulauan Riau (Kota Batam, Tanjungpinang) menunjukkan inflasi sebesar 0,60 persen.

Pertumbuhan inflasi itu terjadi karena adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 138,91 di bulan Juni 2019 menjadi 139,75 di bulan Juli 2019.

Kepala BPS Kepri, Zulkipli mengungkapkan, secara kumulatif, sampai dengan bulan Juli 2019 Kepri sudah mengalami inflasi sebesar 2,37 persen. Sementara itu, laju inflasi 'year on year' atau Juli 2019 dibanding dengan Juli 2018 tercatat sebesar 3,50 persen.

"Dari 2 kota IHK di Kepri ini, tercatat Kota Batam dan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,61 persen dan 0,57 persen," katanya, Jumat (2/8/2019).

Ia menjelaskan, dari 23 kota IHK di Sumatera, tercatat 21 kota mengalami inflasi dan dua kota yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,88 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Padang Sidimpuan sebesar 0,06 persen. Kota yang mengalami deflasi adalah Kota Pangkal Pinang sebesar 0,41 persen dan Kota Banda Aceh sebesar 0,24 persen.

Sementara, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang menduduki peringkat ke-7 dan ke-8 dari 21 kota yang mengalami inflasi di Sumatera.

Selanjutnya bila dilihat dari 82 kota IHK, tercatat 55 kota mengalami inflasi dan 27 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,88 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Makassar sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 1,55 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Gorontalo sebesar 0,02 persen.

"Sedangkan, Batam dan Tanjungpinang dari 55 kota yang mengalami inflasi se-Indonesia menduduki peringkat ke 12 dan ke 15," ujarnya.

Selain itu, Zulkipli menambahkan, jika diihat dari kelompoknya, inflasi yang terjadi di bulan Juli ini disebabkan oleh naiknya indeks lima kelompok. Yakni, kelompokbahan makanan naik sebesar 1,47 persen; kelompok sandangnaik sebesar 0,91 persen; kelompok transpor, komunikasi, danjasa keuangan naik sebesar 0,90 persen.

Lalu, kelompok makananjadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,12 persen;serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik sebesar 0,01 persen. "Sebaliknya, kelompok kesehatan malah turun sebesar 0,04 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan harga," tukasnya.

Editor: Gokli