Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tiket Pesawat Murah Tahan Laju Inflasi Juli 2019
Oleh : Redaksi
Kamis | 01-08-2019 | 19:29 WIB
pesawat-garuda-tpi12.jpg Honda-Batam
Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut tiket pesawat sudah mulai bisa menahan laju inflasi bulanan (month-to-month) Juli 2019 sebesar 0,31 persen. Sebab, pada Juli lalu, tiket pesawat ternyata malah menyumbang deflasi sebesar 0,03 persen.

Secara tahunan, inflasi tiket pesawat pada Juli tercatat 0,2 persen. Angka ini kian melandai dibandingkan inflasi tiket pesawat pada Juni lalu yang mencapai 0,3 persen. Meski begitu, secara tahun kalender, tiket pesawat masih mengalami inflasi sebesar 3,09 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan deflasi tiket pesawat ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, tarif angkutan udara selepas masa ramadan dan Idul Fitri memang melandai karena permintaannya kembali normal. Tak hanya angkutan udara, namun tarif angkutan antar kota juga turun selepas ramadan.


Tak heran, jika komponen transportasi mencatat deflasi sebesar 0,36 persen secara bulanan pada Juli dan memberi andil deflasi sebesar 0,06 persen.

"Kondisi ini sebenarnya mulai perlahan membaik sejak posisi Juni karena permintaannya juga kembali normal," papar Suhariyanto, Kamis (1/8/2019).

Faktor kedua yang menyebabkan deflasi tiket pesawat adalah dua kebijakan pemerintah, yakni penurunan Tarif Batas Atas (TBA) sebesar 15 persen pada Mei dan kebijakan diskon penerbangan murah (Low Cost Carrier/LCC) 'happy hour' di jam-jam tertentu sejak pertengahan Juli lalu. Dengan kebijakan ini, ia berharap tarif tiket pesawat bisa menyumbang deflasi di kemudian hari.

"Dan dari catatan kami, ada 41 kota dari 82 kota yang mengalami penurunan tarif tiket pesawat," tuturnya.

Di sisi lain, dampak penurunan tarif tiket pesawat sejak Juni lalu juga berdampak terhadap jumlah penumpang pesawat domestik. Dari data yang dimilikinya, penumpang pesawat domestik pada Juni 2019 tercatat 7,02 juta penumpang atau lebih tinggi 33,55 persen dibanding Mei yakni 5,25 juta penumpang.

Hanya saja, ia tidak menyebut bahwa kebijakan pemerintah sebagai faktor utama kenaikan penumpang pesawat pada periode itu. Sebab, ia mengingatkan bahwa permintaan tiket pesawat di awal Juni terbilang tinggi lantaran masih di dalam masa arus mudik dan arus balik lebaran.

"Tapi, sejatinya, penumpang pesawat domestik lebih rendah 16,99 persen dibanding tahun sebelumnya," jelas dia.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha