Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

DPR Nilai Perhatian Pemerintah terhadap Industri Maritim Masih Minim
Oleh : Redaksi
Minggu | 28-07-2019 | 11:32 WIB
bambang_haryo.jpg Honda-Batam
Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono menilai perhatian pemerintah terhadap industri maritim masih minim. Bambang mengatakan, baik industri perikanan, industri galangan kapal, dan industri pelayaran masih mengalami kesulitan akibat kurangnya fasilitas yang diberikan atau disediakan oleh pemerintah.

"Kesulitan yang dihadapi industri maritim selain kurangnya fasilitas, juga diperparah dengan infrastruktur yang sangat lambat," ujar Bambang di Jakarta, Sabtu (27/7/2019).

Sebagai contoh, sambung politisi Partai Gerindra ini, pada industri galangan kapal, mereka mengalami kesulitan terhadap kurangnya fasilitas atau perhatian dari pemerintah pusat terhadap galangan-galangan kapal di Indonesia. Sehingga, karyawan-karyawan yang bekerja disana terpaksa beralih profesi.

"Hampir sekitar 50 persen galangan kapal kita mengalami kesulitan karena kurangnya fasilitas atau perhatian dari pemerintah pusat terhadap galangan-galangan kapal di Indonesia. Sehingga, karyawan yang bekerja disana beralih profesi sebagai pengemudi ojek online," ungkap Bambang.

Terkait hal itu, Bambang juga menyampaikan, industri pelayaran juga mengalami masalah dimana kurangnya perhatian intensif terhadap fasilitas pelayaran juga bunga bank lebih tinggi dari bunga komersial.

"Sedangkan, fasilitas kepada industri pelayaran tidak ada perhatian insentif dan bunga banknya lebih tinggi dari bunga komersial," keluhnya.

Menurutnya, pemerintah dapat memberikan perhatiannya terhadap industri maritim, dimana industri maritim dapat memberikan sumbangsih terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk pariwisata.

"Kami memohon perhatian dari pemerintah pusat untuk lebih memperhatikan terhadap maritim karena ini yang memberikan dampak pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk pariwisata," pungkasnya.

Editor: Surya