Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Antisipasi Tren Pasar Bakery, All-China Bakery Association Kunjungi PT Bogasari
Oleh : Redaksi
Sabtu | 27-07-2019 | 08:04 WIB
bakery-bogasari-cina.jpg Honda-Batam
Pertemuan dan penjajakan peluang kerjasama industi bakery Indonesia dengan China. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - All-China Bakery Association, asosiasi yang menjembatani industri atau bisnis Pastry Bakery China optimis dengan pertumbuhan konsumsi. Termasuk, bakpao tetapi dibarengi dengan tren gaya hidup sehat terutama masyarakat perkotaan.

Konsumen semakin mengonsumsi makanan sehat termasuk bakpao dengan kandungan bahan baku yang berserat tinggi, rendah gula (low sugar) dan sedikit minyaknya.

"Tren hidup sehat, konsumen di China semakin percaya dengan rahasianya termasuk bahan makanan berserat tinggi. Produk bakery, kue-kue kering, kue basah, bakpao semakin diminati karena masyarakat di China, dan mungkin di Indonesia juga, konsumen memilih hidup sehat," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) All-China Bakery Association, Shan Zhiming, Jum'at (26/7/2019).

Shan dan enam orang delegasinya berkunjung ke kantor dan pabrik Bogasari, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yang beralamat di Jalan Raya Cilincing, Tanjung Priok Jakarta Utara. Kunjungan tersebut tidak menutup kemungkinan akan ditindaklanjuti dengan kerjasama investasi, dan kunjungan balasan management Bogasari.

Selain berdiskusi dengan Direktur Indofood, Franciscus Welirang dan jajaran management Bogasari, delegasi China juga meninjau proses produksi bakery/pastry. Program pelatihan pembuatan bakery berlangsung di komplek kantor Bogasari.

"Kami sangat senang bisa diterima management Bogasari Indofood. Kami baru pertama kali kunjungan ke Indonesia, dan mengikuti Pameran Food & Hotel Indonesia (FHI) 2019 di JIExpo Kemayoran, 24-27 Juli 2019. Tetapi kami dapat kesempatan bertemu, berdiskusi untuk 'pencerahan' mengenai berbagai hal terkait industri, bisnis bakery di Indonesia. Bahkan pimpinannya, Pak Franciscus Welirang juga meluangkan waktu untuk berbagi pengalaman mengenai industri bakery Indonesia," papar Shan Zhiming.

Tentunya, lanjut Shan, Asosiasi China berharap ada peluang kerjasama dengan produsen swasta Indonesia termasuk Bogasari Indofood. Dari keterangan Franciscus, Asosiasi China melihat prospek pasar bakery di Indonesia. Sementara kondisi pasar di China, tren semakin meningkat untuk mengonsumsi bakery dan bakpao. "Kami datang dengan full team (tim penuh)."

Ada eksportir, importir, ahli kuliner khususnya bakery, tim riset dan pengurus asosiasi Bakery China. Kunjungan kami mendapat manfaat, terutama setelah melihat langsung proses produksi di pabrik Bogasari (di Cilincing). Teknik pembuatan bakery Bogasari juga sangat menarik, inovatif. Kami terdorong untuk bekerjasama dan menilai ada relevansi dengan program dan proyek inisiatif One Belt One Road (OBOR).

"Roda perekonomian nasional China, dan negara lain juga semakin berputar. Khususnya industri bakery, kami merasa perlu berbenah dan antisipatif terhadap pasar dalam dan luar negeri. Kami berpartisipasi pada acara FHI, bertemu dengan management Bogasari sebagai bagian dari pembenahan antisipasi pasar bakery," kata Shan Zhiming.

Asosiasi membawahi sekitar 34.000 pengelola bakery di China. Sehingga kegiatan riset, pendidikan dan latihan juga dibutuhkan untuk antisipasi geliat pasar bakery di China.

Tim riset diikut-sertakan pada acara FHI dan kunjungan ke Bogasari. Produsen abon untuk bakery, yakni Da Fei Food (Fei Hongjun) juga melihat respons pasar untuk jenis bakery tertentu.

"Da Fei Food di China memiliki segmen pasar terbesar di China. Pemiliknya, Fei Hongjun juga antusias bekerjasama termasuk dengan Bogasari untuk pengembangan bisnisnya," kata Shan Zhiming.

Editor: Dardani