Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BPS Klaim Penduduk Miskin di RI Berkurang 800.000 Orang, tapi di Kepri Justru Naik
Oleh : Redaksi
Senin | 15-07-2019 | 13:40 WIB
bps12.jpg Honda-Batam
Badan Pusat Statistik

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat kemiskinan per Maret 2019 tercatat sebesar 9,41%. Angka tersebut setara dengan 25,14 juta orang.

Jika dibandingkan dengan September 2018, tingkat kemiskinan kala itu sebesar 9,66% atau berkurang 800.000 orang.

"Jumlah penduduk miskin pada Maret 2019 sebesar 25,14 juta orang. Turun 0,80 juta orang (800.000 orang) terhadap Maret 2018," kata Kepala BPS Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Senin (15/7/2019).

Suhariyanto mengatakan, tingkat kemiskinan turun dari posisi September 2018 9,66%.

"Kalau dibandingkan September 2018 ada penurunan dari 9,66% ke 9,41% dan jumlah penduduk miskinnya turun," katanya. .

Turunnya angka kemiskinan di Indonesia disebabkan adanya bantuan sosial dan juga beras rastra. Penurunan kemiskinan ini terjadi baik di desa dan kota.kemiskinan turun dari posisi September 2018 9,66%.


"Di pedesaan lebih cepat 0,25%, di kota turun 0,20% dari September-Maret 2019," lanjutnya.

Meski demikian, masih ada disparitas yang tinggi kemiskinan di kota sebesar 6,69% dan di desa 12,85%.

"Ini mengindikasikan mayoritas penduduk miskin ada di desa, pertanian. Sehingga kebijakan spesifik perlu ke desa, maka dana desa implementasinya diharapkan digunakan secara cepat," tuturnya.

Secara umum, BPS angka kemiskinan tertinggi tercatat di Papua dengan persentase jumlah penduduk miskin mencapai 27,53%.

Sementara, angka kemiskinan paling rendah tercatat di ibu kota DKI Jakarta. Data BPS menunjukkan, persentase angka kemiskinan DKI Jakarta hanya sebesar 3,47%.

Adapun, BPS mencatat, ada 6 provinsi dengan kenaikan persentase penduduk miskin paling tinggi dalam periode September 2018 hingga Maret 2019.

Yakni Maluku Utara naik 0,15% ke 6,77%, Kalimantan Barat naik 0,12% ke 7,49%, Papua naik 0,10% ke 27,53%, Sulawesi Utara naik 0,07% ke 8,83%, Kepulauan Riau naik 0,07% ke 5,90% dan NTT naik 0,06% ke 14,56%

Editor: Surya