Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nurdin Curhat Soal Labuh Jangkar, Dirjen Hubla Belum Bisa Janjikan Banyak Hal untuk Kepri
Oleh : Charles Sitompul
Jum\'at | 05-07-2019 | 19:40 WIB
nurdin-dirjen-hubla1.jpg Honda-Batam
Gubernur Kepri dan Dirjen Hubla Agus Purnomo tinjau sejumlah infrastruktur pelabuhan di Karimun. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Dampingi kunjungan Dirjen Perhubungan Laut Agus Purnomo, Gubernur Nurdin Basirun, curhat tentang sektor pendapatan kemaritiman di Kepri.

Kepada Agus Purnomo, Nurdin mengatakan, akibat regulasi pemungutan Labuh Jangkar dari kementerian, yang hingga saat ini belum jelas, mengakibatkan minimnya pendapatan Kepri dari sektor kemaritiman, terutama labuh jangkar.

Nurdin berharap, regulasinya dipercepat, sehingga Kepri yang berbatasan dengan negara asing dapat penghasilan dari lautnya yang luas.

"Kita ingin sektor ini memberi manfaat besar bagi masyarakat Kepri. Penghasilan dari labuh jangkar misalnya, dapat mendukung pembangunan banyak sektor," kata Nurdin di sela-sela kunjungan Agus Purnomo di Kepri, Kamis (4/7/2019).

Selain menyinggung soal labuh jangkar, Nurdin juga curhat tentang pelabuhan bongkar muat Batu Ampar, Batam, Pelabuhan Pelni Karimun dan Pelabuhan Domestik Tanjungpinang.

Keberadaan sejumlah Pelabuhan itu, dikatakan Nurdin, butuh perhatian dari pemerintah pusat, khususnya dalam peningkatan kualitas dan kapasitas, Sehingga bongkar muat barang semakin lancar dan murah, serta mendukung sektor pariwisata yang terus Kepri kembangkan.

"Pelindo tak mau memperbaharui, Hingga mungkin bisa diserahkan ke pihak swasta," kata Nurdin.

Selama di Karimun, Nurdin mendampingi Agus meninjau sejumlah lokasi, diantara yang dilihat adalah kawasan coastal area, yang akan tumbuh sebagai wajah baru Karimun. Termasuk pembangunan infrastruktur kepelabuhanannya. Demikian juga dengan pelabuhan roro dan bongkar muat Paret Rampak, PT MOS, dan lainnya.

Setelah melakukan peninjauan, Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Agus Purnomo mengatakan, peningkatan dan pembangunan sarana prasarana Kepelabuhan di Kepri perlu terus digesa, untuk memaksimalkan potensi maritim untuk kemajuan provinsi Kepri.

"Memang baru dibangun sejumlah infrastruktur yang memadai di Karimun dan akan terus ditingkatkan. Apalagi, kawasan ini berdekatan dengan Malaysia dan Singapura, jadi memang harus terus dibangun," ujarnya.

Sementara, tentang labuh jangkar, Agus belum bisa menjanjikan banyak hal untuk Kepri. Karena ke depan masih banyak hal yang harus dibenahi.

"Termasuk regulasi-regulasinya. Karena kalau tidak dibenahi, kita tidak kompetitif," kata mantan Dirut PT Inka ini.

Agus menambahkan, percuma dibuka ships to ships, labuh jangkar dan sebagainya kalau tidak kompetitif. Menurut Agus nanti nilai ekonominya juga akan menjadi kurang.

"Jadi harus kita atur. Biar kompetitif. Dan akan banyak kolaborasi ke depannya," kata Agus.

Meski begitu, Agus belum menjamin kapan target waktunya selesai. Karena keterkaitan dengan banyak kementerian dan lembaga. Untuk mengatur regulasi itu.

Nurdin sendiri, dalam banyak kesempatan selalu berjuang agar Kepri selalu dapat dukungan regulasi ke Jakarta. Bahkan hingga ke Presiden Jokowi. Beberapa di antaranya sudah berhasil, beberapa lagi masih dalam proses.

Editor: Yudha