Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inflasi Kepri Juni 2019 Naik 0,24 Persen
Oleh : Ismail
Rabu | 03-07-2019 | 16:40 WIB
inflasi11.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Juni 2019 wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Batam dan Tanjungpinang) mengalami inflasi sebesar 0,24 persen.

Inflasi disebabkan indeks harga konsumen naik 138,56 pada bulan Mei menjadi 138,91 pada bulan Juni atau terjadi inflasi sebesar 0,25 persen.

Kepala BPS Kepri, Zulkipli mengatakan, drri dua kota yang disurvei indeks harga konsumen di Kepri, tercatat Kota Batam dan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,24 persen dan 0,32 persen.

Semantara, secara kumulatif mulai Januari-Juni 2019 Kepri sudah mengalami inflasi sebesar 1,76 persen.

"Sedangkan, laju inflasi ‘year on year’ (Juni 2019 dibanding dengan Juni 2018) tercatat sebesar 3,16 persen," katanya.

Ia menyampaikan, dari 23 kota di Sumatra, tercatat 22 kota mengalami inflasi, dan hanya satu kota yang mengalami deflasi.

"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 2,25 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Batam sebesar 0,24 persen," ujarnya.

Zulkipli juga menambahlan, dari 339 komoditas yang menyusun inflasi Kota Batam, 77 komoditas mengalami kenaikan harga dan 35 komoditas mengalami penurunan harga.

Sedangkan untuk Kota Tanjungpinang, dari 341 komoditas yang menyusun inflasi, sebanyak 54 komoditas mengalami kenaikan harga dan 24 komoditas mengalami penurunan harga.

Dari tujuh kelompok barang dan jasa yang menyusun indeks harga konsumen Kepri Juni 2019, ada enam enam kelompok yang menyebabkan inflasi.

Yakni, kelompok bahan makanan naik sebesar 2,85 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,04 persen. Lalu, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik sebesar 0,03 persen.

Kelompok sandang naik sebesar 1,01 persen, kelompok kesehatan naik sebesar 0,12 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 0,47 persen.

"Sebaliknya kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami penurunan sebesar 2,34 persen," katanya.

Editor: Yudha