Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Presiden Minta Pengusaha Ciptakan Sentra Ekonomi Baru
Oleh : Redaksi
Selasa | 28-05-2019 | 12:03 WIB
ilustasi-ekonomi-19.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden meminta para pengusaha memanfaatkan pembangunan infrastruktur dengan menghadirkan sentra-sentra ekonomi baru yang membuat perekonomian semakin bergerak.

"Ini tugasnya pengusaha melanjutkan apa yang telah dikerjakan pemerintah ini dengan membangun sentra-sentra ekonomi, pusat-pusat ekonomi, yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi kita," kata Presiden Jokowi dalam acara Silaturahmi Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan buka puasa bersama anak yatim yang digelar di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Minggu (26/05/2019) lalu, seperti dikutip situs resmi Kemenkeu.

Presiden menjelaskan, selama berkeliling Indonesia dari Sabang hingga Merauke, hampir semua wilayah memiliki masalah yang sama, yaitu konektivitas. Oleh karena itu, sejumlah pembangunan fasilitas umum seperti jalan, jalan tol, bandara, dan pelabuhan dilakukan besar-besaran.

Bersamaan dengan itu, pemerintah juga mengupayakan reformasi birokrasi secara bertahap untuk membuat proses perizinan semakin mudah. "Dalam lima tahun ini telah kita bubarkan 23 lembaga yang kita lihat sudah tidak relevan dengan waktu dan zaman yang ada. Ke depan, saya kira masih banyak lagi nantinya lembaga-lembaga yang memang tidak kita perlukan yang akan kita hapus dan tiadakan," tegas Presiden.

Setelah tahapan awal pembangunan nasional melalui pemerataan infrastruktur, kini pemerintah mulai membidik sektor sumber daya manusianya (SDM).

"Ini adalah sebuah syarat bagi fondasi fundamental ekonomi kita. Apabila ini tidak kita kerjakan, kita akan masuk kepada middle income trap. Banyak sekali negara-negara yang terjebak di situ dan tidak bisa keluar sehingga tidak bisa melompat masuk pada negara-negara maju," kata Presiden.

Oleh karena itu, Presiden berharap kepada anggota HIPMI dan asosiasi lainnya untuk dapat bekerja sama dengan pemerintah guna meningkatkan kualitas SDM Indonesia sekaligus menyerapnya ke dalam dunia industri.

Terkait hal itu, pemerintah telah menyiapkan pelatihan dan beasiswa besar-besaran untuk peningkatan kapabilitas SDM nasional.

"Link and match antara dunia industri dengan pendidikan ini sangat-sangat dibutuhkan. Saya berharap nanti dari HIPMI ada kerja sama dengan kementerian-kementerian yang ada, dengan daerah, provinsi, kabupaten, dan kota dalam rangka pembangunan sumber daya manusia sehingga lima tahun ke depan ini upgrade dari SDM kita betul-betul kelihatan," pungkasnya.

Editor: Gokli