Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Periode Januari Hingga April 2019

Harga Tiket Mahal, Bandara RHF Rugi Rp 1,8 Miliar
Oleh : Roland Aritonang
Rabu | 22-05-2019 | 16:04 WIB
agust-lubis1.jpg Honda-Batam
Pelaksana Tugas (Plt) Eksekutif General Manager Angkasa Pura Bandara RFH, Agust Lubis. (Foto: Roland)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Tingginya harga tiket pewasat berdampak buruk bagi Angkasa Pura II Tanjungpinang.

Periode Januari hingga April 2019 Angkasa Pura Tanjungpinang mengalami kerugian hingga Rp 1,8 miliar atau sekitar Rp 450 juta per bulannya. Hal ini disebabkan menurunnya jumlah penumpang, baik yang datang maupun berangkat.

Pelaksana Tugas (Plt) Eksekutif General Manager Angkasa Pura Bandara RFH, Agust Lubis mengatakan penurunan jumlah penumpang ini disebabkan karena harga tiket yang mahal. Pemerintah baru menurunkan harga tiket pada minggu-minggu ini mendekati mudik lebaran Idul Fitri.

"Sehingga masyarakat sudah jauh-jauh hari memilih mudik melalui jalur laut dan darat," ujar Agust, Rabu (22/5/2019).

Agust memaparkan jika dilihat berdasarkan data yang diperoleh, dari bulan Januari 2019 hingga saat ini, jumlah penumpang mengalami penurunan hingga 50 persen.

Data yang ada, per harinya ketika harga tiket belum naik, penumpang mencapai 1.000 orang per hari, namun saat ini turun menjadi 500 orang per harinya. Tetapi untuk angkutan cargo mengalami peningkatan karena sistem bagasi berbayar. Para penumpang lebih memilih mengirimkan bawaan melalui jalur cargo, bahkan pada bulan Mei meningkat sebesar 13 persen.

"Jika lewat cargo lebih murah, tidak menyulitkan," ujarnya.

Sementara itu, jika dilihat pada saat ini sejumlah perusahan banyak menyediakan layanan mudik gratis. Tetapi sebenarnya program ini sudah dilaksanakan pada tahun-baru sebelumnya. Walaupun tidak signifikan karena mereka menggunakan angkutan darat dan laut.

"Saat ini pergerakan mudik lebaran di bandara ini belum terlihat," tutupnya.

Editor: Yudha