Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah akan Seleksi Industri yang Dikembangkan di Jawa agar Tak Ganggu Investasi KEK di Luar Jawa
Oleh : Irawan
Rabu | 08-05-2019 | 13:16 WIB
airlangga_kek.jpg Honda-Batam
enteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto rapat di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Foto: Irawan)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah ingin industri yang dikembangkan di Jawa tidak mengganggu iklim investasi di KEK luar Jawa. Karena itu, sektor industri yang akan dikembangkan dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Pulau Jawa akan seleksi.

"Kami masih lihat industrinya, tapi sekarang ini di Jawa masih didominasi sektor jasa," ungkap Airlangga usai rapat di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (7/5/2019) sore.

Namun, kata Airlangga ada beberapa sektor industri yang menjadi pertimbangan utama pemerintah yang merujuk pada tingkat kebutuhan dan potensi pengembangan industri ke depan. Ia menjelaskan seleksi sektor industri di KEK wilayah Jawa perlu dilakukan agar tujuan awal pembangunan KEK tidak meleset.

Semula, pemerintah membangun KEK hanya di luar Jawa agar aliran investasi dan pengembangan industri tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dengan begitu, investasi dan industri tak melulu tumbuh di Jawa saja. Harapannya, ada pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

Namun belakangan, sambungnya, pemerintah mendapat permintaan untuk membangun kawasan industri dengan format KEK di Jawa. Sebab, ada beberapa kawasan industri yang cukup potensial bila dikembangkan dalam format KEK. "Ini yang kami sedang bahas," ucapnya.

Sejauh ini, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tengah mempersiapkan KEK Singosari di Provinsi Jawa Timur yang akan memiliki luas sekitar 107 hektare untuk kegiatan pariwisata dan ekonomi digital. Misalnya, hotel, hiburan dan pusat budaya, hingga area komersial. Setidaknya nilai investasi pembangunan kawasan mencapai Rp567,38 miliar. Sementara investasi tenant diperkirakan sekitar Rp11,92 miliar.

Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto mengatakan, pembangunan KEK di Jawa tidak akan mengganggu iklim investasi KEK yang ada di luar Jawa. Sebab, pembentukan KEK sudah melalui tahapan seleksi ketat akan potensi dan persebaran kawasan industri yang ada di berbagai KEK, sehingga terkoordinasikan dengan baik.

Misalnya, KEK di luar Jawa biasanya merupakan kawasan untuk pengembangan industri yang berbasis sumber daya alam, sementara pengembangan KEK di Jawa menyasar sektor industri lain. Contohnya, Kawasan Industri Kendal yang cocok 'disulap' menjadi KEK untuk industri mode, kosmetik, makanan, hingga farmasi.

Editor: Surya