Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Peneliti Bosscha Amati Bulan Sabit Tentukan Awal Ramadhan
Oleh : Redaksi
Minggu | 05-05-2019 | 10:32 WIB
boisscha_observatorium.jpg Honda-Batam
Observatorium Bosscha, Lembang, Bandung, Jawa Barat

BATAMTODAY.COM, Bandung - Tim Observatorium Bosscha mulai melaksanakan rukyatul hilal ramadhan 1440 Hijriyah. Pengamatan awal ramadhan dimulai pada pagi hari hingga bulan terbenam di ufuk barat.

Peneliti Bosscha, Yatny Yulianty mengatakan penelitian tersebut ditujukan untuk meneliti ambang visibilitas (kenampakan) bulan sebagai fungsi dari elongasi dan ketebalan sabit bulan.

"Pengamatan ini dilakukan untuk melihat peralihan dari Bulan Syaban ke tanggal 1 Ramadhan," ujar Yatny, Minggu (5/5/2019).

Rukyatul hilal ini, kata Yatny, dilakukan pada sore hari dan deteksi sabit bulan dilakukan setelah matahari terbenam. Sabit yang tampak setelah Matahari terbenam ini disebut sebagai hilal.

"Namun peneliti melakukan pengamatan dari pagi untuk melihat kenampakan sabit bulan, ini hal yang berbeda," ungkap dia.

Setiap tahunnya Observartorium Bosscha menjadi salah satu tujuan lokasi rukyatul hilal ramadhan dan syawal oleh perukyat dari Kantor Kementerian Agama daerah setempat dan beberapa organisasi massa Islam.

Selain di Lembang Tim Observatorium Bosscha juga melakukan pengamatan di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pengamatan dilakukan di kampus Universitas Nusa Cendana (UNDANA).

Pengamatan di Observatorium Bosscha dan di Kupang menggunakan teleskop berukuran 106 mm berjenis refraktor dan detektor kamera berbasis CCD, yang dilanjutkan dengan proses pengolahan citra.

Bosscha juga menyediakan satu perangkat teleskop dilengkapi lensa okuler untuk digunakan langsung oleh masyarakat yang ingin melihat.

"Bagi masyarakat yang ingin melihat juga dipersilakan untuk datang, di sana juga nanti ada dari Kementerian Agama setempat," ujar dia.

Penentuan awal ramadhan dan syawal di Indonesia, akan dilakukan pemerintah melalui proses sidang isbat.

Sumber: Detikcom

Editor: Surya