Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kesal Uangnya Ditilep Karyawan Kepercayaan, Amat Tantoso Tikam Kelvin Hong
Oleh : Romi Candra
Kamis | 11-04-2019 | 19:58 WIB
expose-amat.jpg Honda-Batam
Kapolresta Barelang, Kombes Hengki saat pers confrence. (Foto: Romi Candra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kapolresta Barelang, Kombes Hengki mengungkapkan, latar belakang penikaman warga negara Malaysia, Kelvin Hong oleh bos money changer Batam, Amat Tantoso adalah utang piutang senilai Rp 7 miliar.

Hal itu diungkapkan Kombes Hengki saat pers confrence di Mapolresta Barelang, Kamis (11/5/2019). "Permasalahannya karena uang senilai Rp 7 miliar milik tersangka yang ada pada korban. Tersangka ingin menagih tapi korban tidak mau membayar," ujar Hengki, didampingi Kasat Reskrim Polresta Barelang, AKP Andri Kurniawan.

Dijelaskan Hengki, Ketua Aviliasi Pedagang Valuta Asing (APVA) Indonesia Amat Tantoso itu dikhianati oleh karyawan kepercayaannya bernama Mina.

Sebab, tanpa sepengetahuan tersangka, Mina justru meminjamkan uang kepada korban, Kelvin Hong. Kejadian ini juga diduga sudah berlangsung sejak lama.

Namun akhirnya tercium oleh tersangka setelah dilakukan pengecekan atau audit terhadap keuangan dalam perusahaan money changer miliknya.

Antara korban dengan Mina, diketahui memiliki hubungan asmara. Hal itu juga yang membuat Mina mau meminjamkan uang tersebut, tanpa memberitahukan atasannya.

"Mina merupakan karayawan kepercayaan tersangka. Ia juga sudah tinggal di rumah tersangka dan dianggap seperti keluarga sendiri," jelas Hengki.

Setelah pengecekan itu, tersangka kemudian meminta Mina untuk menagih uang yang telah dipinjamkan pada korban. Sampai akhirnya antara Mina dengan korban bertemu di kawasan Sukajadi sekitar pukul 15.00 WIB kemarin, Rabu (10/4/2019).

Dalam pertemuan itu, korban memberikan cek senilai Rp 7 miliar pada Mina. Namun cek itu belum ditandatangani. "Korban mengatakan akan menandatangani cek itu setelah bertemu dengan tersangka," lanjutnya.

Pada malamnya, sekitar pukul 19.30 WIB, tersangka mendatangi korban di Restoran Wey-wey kawasan Harbour Bay untuk meminta agar cek ditantangani.

Sayangnya, korban menolak permintaan itu, dan akhirnya tersangka menikam korban menggunakan pisau yang telah disiapkan.

"Pisau itu memang milik sekuriti, tapi yang memegang adalah tersangka sendiri. Kita juga memiliki bukti rekaman CCTv di lokasi kejadian," tegasnya.

Sementara itu, Amat Tantoso enggan memberikan keterangan. Saat ekspose dilakukan, Ia yang mengenakan baju orange serta dipasangkan sebo, hanya tertunduk didampingi petugas kepolisian.

Editor: Dardani