Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ditargetkan Mulai Akhir April

Wapres JK Tegaskan Biaya Logistik Batam Harus Lebih Murah
Oleh : Nando Sirait
Rabu | 03-04-2019 | 08:52 WIB
konfres-jk-bp-batam.jpg Honda-Batam
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi terkait efisiensi Pelabuhan Batuampar di Gedung BP Batam, Selasa (2/4/2019). (Foto: Putra Gema)

BATAMTODAY.COM, Batam - Tarif logistik antara Batam dan Singapura, selama ini dikeluhkan para pengusaha. Keluhan ini juga disampaikan langsung kepada Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) yang bekunjung ke Badan Pengusahaan (BP) Batam, Selasa (02/04/2019) siang.

Untuk itu, Wapres JK kembali menegaskan bahwa biaya logistik harus diturunkan dan menjadi lebih murah dari biaya logistik di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Meski demikian, Wapres JK juga menyebutkan beberapa poin kendala yang menyebabkan harga Batam - Singapura lebih mahal dari Jakarta - Singapura. "Banyak biaya-biaya yang tak perlu. Tentunya karena pelabuhan kita boleh dibilang masih situasi 30-40 tahun lalu. Cranenya masih crane biasa bukan gantry crane. Masih ada gudang-gudang yang tak dipergunakan lagi," ujarnya.

Wapres memberi tenggat waktu satu bulan, hingga akhir April, biaya logistik Batam harus bisa diturunkan. Hal ini disampaikan JK saat melakukan rapat koordinasi di ruang Marketing Center BP Batam.

"Kita baru selesai rapat bersama Pak Menko, Gubernur, Wali Kota, Kepala BP Batam. Pertama, untuk meyakinkan bahwa efisiensi di Pelabuhan Batuampar bisa segera jalan. Biayanya tak lebih mahal dibanding daerah lain," ujarnya.

Seperti diketahui, tarif logistik Batam ke Singapura memang kerap dikeluhkan pelaku usaha. Meski jaraknya terbilang dekat, justru tarif logistik dari Jakarta-Singapura lebih murah dibanding Batam-Singapura.

Sementara Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana, mengatakan, dalam jangka pendek pihaknya akan mendatangkan 3 unit HMC (harbour mobile crane) dan beberapa peralatan pendukung lainnya ke Pelabuhan Batuampar.

"Diharapkan semua ini, dalam satu bulan ada perubahan kegiatan di kepelabuhanan. Demikian juga produktivitas meningkat. Kalau sekarang 1 jam bisa 8 kontainer, nanti 1 jam targetnya 30 kontainer," paparnya.

Sementara untuk jangka menengah, dia mengatakan perlu waktu 1 tahun untuk mendatangkan container crane ke Batam. Hal ini diperlukan agar kapal 2500 TEUs dapat masuk ke Batam.

Editor: Gokli