Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Apindo Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen

Hasil Pemilu Serentak Berpengaruh Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Oleh : Irwan Hirzal
Selasa | 02-04-2019 | 10:04 WIB
pertumbuhan-ekonomi-apindo.jpg Honda-Batam
Ketum Apindo dan sejumlah pengurus provinsi maupun kabupaten saat melakukan konfrensi pers terkait Rakernas yang akan dibuka Wapres JK, Selasa (2/4/2019) di Swiss-Belhotel, Batam. (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Faktor politik sangat berpengaruh dalam laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Apindo, Hariyadi B Sukamdani dalam Konferensi Pers di Swiss-Belhotel, Harbour Bay, Senin (01/04/2019).

"Dalam pengamatan Apindo dalam 3 tahun terakhir faktor politik juga sangat berpengaruh, dalam laju pertumbuhan ekonomi. Terutama kemarin, setelah pemilihan Gubernur DKI Jakarta pertumbuhan ekonomi mengerem," ujar Hariyadi.

Ia mengatakan, Pilgub DKI suatu titik balik yang mengerem laju pertumbuhan ekonomi. Di mana sebelumnya mendapatkan komisi yang ideal setelah pelaku usaha kepercayaan sangat tinggi sekali dalam dunia usaha. Tetapi karena faktor pemilihan Gubernur pertumbuhan ekonomi mengerem.

"Kita harapkan hambatan ini bisa kita hilangkan, sehingga kita bisa tumbuh dan melaju yang lebih baik lagi. Memang tahun 2019 ini perkiraan dari Apindo hanya 5,2 persen pertumbuhanya, tetapi kita berharap apabila kita bisa melewati Pilpres atau Pemilu serentak hasilnya bagus sesuai harapan masyarakat. Dan tahun 2020 kemungkinan besar pertumbuhan ekonomi bisa 5,5 persen," ujarnya.

Selain faktor politik, dia juga menilai hambatan pertumbuhan ekonomi tumbuh sangat terbatas bisa terjadi terkait masalah regulasi, kondisi pasar global, dan distribusi pengadaan masyarakat tidak merata.

Untuk itu perogram kerja Apindo dalam Rakerkonas ke-29 terkait dengan bagaimana melakukan sinergitas bersama Pemerintah dan juga bagaimana melakukan meningkatan output produksi nasional.

"Ini yang menarik meningkatkan output produksi nasional. Kami melihat bahwa kata kunci membangun ekonomi kita lebih cepat, itu adalah supaya meningkatkan seluruh output, dan ini yang tidak selalu kita perhatikan," ucapnya.

Ia membandingan negara yang meningkatkan output produksi seperti China dan Vietnam. Mereka mendongkrak output kapasitas dan akhirnya kebutuhan nasional mereka tercukupi dan sisnya bisa di ekspor.

"Ini yang selama ini kita tidak perhatikan. Bagaimana kita melepaskan hambatan-hambatan pertumbuhan ekonomi kita. Jadi ekonomi Indonesia sangat perpotensi tumbuh tutun di atas 5,2 persen setip tahunnya," pungkasnya.

Editor: Gokli