Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kondisi Cuaca di Batam Tak Menentu, Waspada ISPA
Oleh : Hendra
Rabu | 13-03-2019 | 08:52 WIB
ispa-ilustrasi.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Cuaca di Batam belakangan ini kian tak menentu, kadang panas, berdebu dan kadang mendadak hujan lokal. Kondisi ini perlu diwaspadai terutama perihal penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yang merupakan masalah kesehatan paling dominan saat ini.

Sejauh ini, di Puskesmas Seilangkai dan Seilekop, Kecamatan Sagulung terdapat sekitaran 886 kasus penyakit ISPA. Data pertama yang didapat pewarta dari Kepala Puskesmas Seilangkai, Yuliadi, mengatakan sepanjang tahun 2019 ini, terdapat 686 kasus penyakit ISPA di wilayahnya.

"Kebanyakan kasus ini menyerang balita dan anak-anak. Umumnya penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea (pipa pernapasan), dan paru-paru ini bisa menyerang siapa saja, terutama anak-anak yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah," katanya.

Dari data di atas, Yuliadi mengatakan, jumlah pasti dari grafiknya belum dia lihat apakah menurun atau tidak dibandingkan dengan tahun lalu. Namun pada umumnya data di Puskesmasnya penyakit ISPA paling tinggi dan dominan setiap bulan.

Menurutnya, penyakit ini muncul tidak lepas dari pola hidup masyarakat yang kurang sehat dan juga tidak menjaga lingkungan. Selain itu, cuaca Batam yang belakangan ini tidak menentu menambah buruk penyebaran penyakit ISPA hingga angkanya meluas.

"Gejalanya ya seperti batuk dan pilek, sakit telinga, radang tenggorokan, influenza. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh faktor cuaca dan daya tahan tubuh, makanya kebanyakan yang terkena anak-anak dan balita," jelasnya.

Sementara itu, data dari Puskesmas Seilekop, tercatat ada 200 kasus ISPA awal tahun 2019, tingginya kasus ISPA di Sagulung ini disebabkan oleh faktor yang sama yakni cuaca tak menentu, dan pola hidup kurang sehat.

"Untuk angka pastinya saya tidak megang, memang ISPA ini selalu tinggi. Diimbau agar warga menjaga pola hidup sehat, biasanya dimulai dari lingkungan tempat tinggal," papar Erizal Syafri, Kepala Puskesmas Seilekop.

Editor: Gokli