Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pascainsiden Rabu Malam

Massa Perpat Pesisir Sweeping Arena Gelper Avatar II
Oleh : Hendra Zaimi
Kamis | 20-01-2011 | 17:16 WIB
DSC01073.JPG Honda-Batam

Ketua Perpat Pesisir, Awang Rajab memberikan keterangan pers kepada sejumlah waratawan usai sweeping yang dilakukan anggotanya, Kamis 20 Januari 2011 (Foto : Hendra Zaimi)

Batam, batamtoday - Ratusan massa dari anggota Persatuan Pemuda Tempatan (Perpat) Pesisir melakukan aksi sweeping di arena permainan ketangkasan Avatar II di komplek Centre Point, Nagoya, Kamis 20 Januari 2011, sekitar pukul 13.30 WIB.

Aksi ini merupakan spontanitas dari anggota Perpat Pesisir yang tidak terima atas pemukulan rekan mereka, oleh petugas sekuriti arena permainan ketangkasan Avatar II, Rabu 19 Januari 2011 malam.

Massa Perpat Pesisir meminta pihak managemen Avatar untuk bertanggung jawab atas pebuatan yang menimpa anggota mereka, dan meminta polisi untuk menutup tempat tersebut sampai masalah yang terjadi dapat diselesaikan dulu.

"Kita akan berkoordinasi dengan Pemko Batam dan kepolisian agar Gelper Avatar II ditutup," kata Awang Rajab, Ketua Perpat Pesisir kota Batam kepada batamtoday.

"Yap Hao (pemilik Avatar II-red.) harus meminta maaf kepada kami karena insiden tersebut," jelasnya.

Dia menjelaskan, pemukulan itu berawal dari kedatangan anggota Perpat Pesisir, Jufri dan Kahar untuk menemui Yap Hao (pemilik Avatar II), namun pihak security tidak memberi izin dan langsung melakukan pemukulan terhadap mereka.

"Bukannya disambut dengan baik, malah mereka bertindak secara arogan memukul anggota kita," kata Awang.

"Seharusnya Yap Hao menyambut dengan baik kedatangan anggota kami, sebagai seorang pengusaha dia seharusnya menghargai masyarakat tempatan," tambahnya.

Namun aksi massa Perpat Pesisir dapat dicegah oleh pihak kepolisian dari Polsek Lubuk Baja yang terjun ke lokasi kejadian, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat diredam.

Menurut keterangan dari kepolisian, kasus ini telah ditangani oleh pihak kepolisian Polresta Barelang, dimana pihak keamanan Avatar II bernama Tiger telah ditahan.

Setelah dilakukan koordianasi antara polisi dan koordinator massa, akhirnya massa dari Perpat Pesisir mau meninggalkan tempat tersebut, dengan syarat arena permainan ketangkasan Avatar II ditutup sampai kasus ini terselesaikan.