Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Syahrul Imbau Semua Orangtua di Tanjungpinang Segera Vaksinasi Anaknya
Oleh : Charles Sitompul
Kamis | 27-09-2018 | 19:16 WIB
imbau-mr.jpg Honda-Batam
Wali Kota Tanjungpinang, H Syahrul (dua dari kiri) mengimbau semua orangtua untuk segera memvaksinasi anaknya dengan vaksin MR. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memperpanjang pelaksanaan Vaksinasi Measles dan Rubella (MR) bagi anak usia 9 bulan hingga 15 tahun hingga 31 Oktober 2018.

Atas dasar itu, Wali Kota Tanjungpinang, H Syahrul mengimbau orangtua dan semua elemen masyarakat agar menyukseskan jadwal vaksinasi MR di Tanjungpinang.

"Kepada semua pihak, orangtua dan element masyarakat lainya, agar memyukseskan hari vaksinasi yang digelar, serta mengizinkan putra-putrinya disuntik vaksin MR secara gratis, baik di seluruh jenjang sekolah hingga pelayanan kesehatan," kata Syahrul saat menghadiri kegiatan evaluasi II hasil MR di Puskesmas Batu 10, Kota Tanjungpinang, Kamis (27/9/2018).

Syahrul menambahkan, tambahan waktu pelaksanaan penyuntikan MR dari Kementerian Kesehatan dari 1 Agustus-31 Oktober 2018 ini, disebabkan belum mencapai target 95 persen vaksinasi MR secara nasional.

"Demikian juga di Kota Tanjungpinang, dari 56.031 jumlah anak-anak sasaran yang akan divaksinasi MR, hingga saat ini baru sekitar 69,3 persen atau 28.828 anak yang divaksinasi," ujarnya.

Kendala yang dihadapi, tambah Syahrul, bukan karena vaksin MR-nya yang tidak ada, tetapi akibat dari kuranganya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap manfaat besar imunisasi vaksin Campak dan Rubella.

"Kesehatan adalah segala-galanya, dan ilmu juga harus kita peroleh untuk bisa memilih mana yang bermanfaat dan tidak. Supaya anak-anak kita selamat (bebas) dari virus MR di masa mendatang," ucap Syahrul lagi.

Untuk itu, dia mengimbau kepada para orangtua untuk mengizinkan putra-putrinya disuntik vaksin MR secara gratis, baik di seluruh jenjang sekolah hingga pelayanan kesehatan. Pemerintah tidak memiliki niat sedikitpun untuk mencelakakan anak-anak bangsa.

"Berniatlah untuk kesehatan atau keselamatan anak-anak kita. Dan MUI sudah mengatakan ini darurat anak. Maka diperbolehkan," sambungnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Rustam menambahkan, sepanjang tahun 2018 ini, total anak yang terkena penyakit Rubella sebanyak 16 anak-anak.

Dengan waktu yang diberikan oleh Pemerintah Pusat maka pihaknya akan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Terutama di dunia pendidikan, karena baru mencapai 10 persen dari jumlah sekolah 200 lebih.

"Kita harus lakukan resosialisasi ulang dan pelaksanaan penyuntikan ulang agar target 95 persen itu dapat tercapai," pungkasnya.

Editor: Gokli