Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengembangan Fasilitas BP Batam Berkontribusi Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Kepri
Oleh : Nando Sirait
Selasa | 07-08-2018 | 14:28 WIB
topan-bp1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Kasubdit Humas BP Batam, Mohammad Topan. (Foto: Tribunews Batam)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kasubdit Humas BP Batam, Mohammad Topan, optimistis fasilitas yang akan dibangun BP Batam ke depan, bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah Kepri, khususnya Batam.

Menurutnya, sejumlah upaya dilakukan demi mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Batam diantaranya dengan pengembangan Pelabuhan Batuampar, dan Bandara Hang Nadim Batam.

"Sektor jasa dan pariwisata juga sedang kami kembangkan," ujarnya, Selasa (7/8/2018) siang.

Untuk jasa, selain jasa logistik BP Batam juga tengah mengembangkan jasa star up. Hal ini juga didukung dengan Pusat Data dan Sistem Informasi (PDSI) yang dimiliki oleh BP Batam.

"PDSI kan juga perlu pengembangan untuk star up-nya. Bisa pengembangan aplikasi dari BP Batam sendiri, bisa kerjasama dengan pihak lain," lanjutnya.

Lewat sejumlah upaya itu, diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Batam, Kepri, khususnya dan wilayah Sumatera pada umumnya.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, penyumbang pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018 masih didominasi dari wilayah Jawa dan Sumatera. Hal ini ditunjukkan dalam grafik bahwa sumber pertumbuhan di pulau Jawa sebesar 3,35 persen dan di Sumatera sebesar 0,99 persen.

Jika dibandingkan dengan pulau lain, angkanya berbeda cukup jauh. Maluku dan Papua menyumbang pertumbuhan ekonomi sebesar 0,44 persen, Sulawesi menyumbang 0,41 persen, Kalimantan sebesar 0,28 persen, serta Bali dan Nusa Tenggara sebesar 0,11 persen.

Sementara itu, distribusi produk domestik bruto (PDB) di Jawa dan Sumatera juga mendominasi, yakni 58,61 persen dan 21,54 persen. Distribusi di Kalimantan sebesar 8,05 persen, di Sulawesi sebesar 6,2 persen, di Bali dan Nusa Tenggara sebesar 3,06 persen, seeta Maluku dan Papua sebesar 2,54 persen.

Editor: Yudha