Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Buru BNN Gadungan, Tim Macan Barelang Lupa Anak Istri
Oleh : Romi Candra
Kamis | 31-05-2018 | 12:52 WIB
bnnbodng2.jpg Honda-Batam
Tim Macan Barelang bersama dengan buruan mereka, komplotan curas BNN gadungan. (Foto: Ist)

PENGUNGKAPAN suatu kasus, memiliki waktu dan cara tak sama. Demi tugas sebagai pelayan masyarakat dan menciptkan ketentraman serta kenyamanan, tak jarang polisi harus mengambil semua resiko. Seperti apa resiko itu? Berikut catatan wartawan BATAMTODAY.COM, Romi Candra.

Tim Macan Barelang berhasil mengungkap dan menangkap komplotan pelaku pencurian dengan kekerasan yang mengaku-ngaku sebagai anggota Badan Narkotika Nasional (BNN), Rabu (30/5/2018). Tapi, bagaimana misi perburuan itu sampai tuntas? Tidak semudah membalik telapak tangan.

Apalagi, komplotan ini memang bukan geng kacangan. Mereka telah beraksi sekitar 28 kali di Kota Batam. Jumlah kerugiannya pun tidak tanggung. Dari data yang didapat, para korban mengalami kerugian mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 47 juta lebih.

Beruntung, BATAMTODAY.COM berkesempatan diizinkan mengikuti proses pengejaran Komplotan BNN Gadungan itu dan menyaksikan sendiri bagaimana pergulatan dan tantangan Tim Macan Barelang itu bekerja di lapangan.

Tak kenal waktu, tak pula kenal lelah. Bahkan, bagaimana suasana indahnya berbuka puasa bersama anak dan istri di rumah pun mereka lupakan. Semua demi tanggung jawab polisi sebagai pelayan masyarakat dan menciptkan ketentraman serta kenyamanan. "Mengingat anak dan istri di rumah saat bertugas begini hanya akan menjadikan langkah semakin berat," ujar seorang anggota Tim Macan Barelang.

Bagaimana empuknya kasur di rumah, hangatnya selimut, enaknya masakan istri, bercanda gurang dengan anak, semua itu disimpan dulu dalam pikiran. Pokoknya, semua itu harus dilupakan sejenak, semua harus mengutamakan pengabdian kepada negara. Itulah resiko yang harus dijalani. Pengorbanan inilah yang juga selayaknya mendapatkan apresiasi dari masyarakat.

Apalagi, target Tim Macan Barelang kali ini adalah komplotan yang tak segan melukai korbannya. Bermula dari kejadian terakhir yang diaalami oleh dua orang korban di kawasan tiban, Senin, 21 Mei 2018 lalu yang membuat laporan ke Mapolresta Barelang. Dari situlah Tim pun langsung turun untuk melakukan penyelidikan.

Penyelidikan awal yang dilakukan, mulai membuahkan hasil dengan mengetahui mobil yang digunakan pelaku dalam beraksi adalah mobil rental. Dari sana, pengembangan terus dilakukan hingga mendapatkan inforasi rumah salah satu pelaku yang menjadi otaknya, Marlis.

Kemudian, Tim langsung mendatangi rumah pelaku. Sayangnya ia tidak berada di rumah. Pelaku juga terbilang cerdik, profesional. Begitu ada yang mencurigakan, ia langsung menghilang.

Berangkat dari kejadian pada Senin, rumah pelaku ditongkroni petugas siang dan malam. Personil gabungan Macan Barelang, Polsek Sagulung dan Jatanras Polda Kepri ini pun akhirnya "tertanam" di sekitar rumah target. Mereka lupa pulang. Bahkan hingga tiga hari pakaian tidak diganti demi mengejar pelaku.

Pengejaran pun terus dilakukan. Target selalu berpindah-pindah, sehingga menyulitkan petugas untuk melakukan penangkapan. "Kami terus melakukan pengejaran siang dan malam. Bisa dikatakan kami tidak ada tidur, karena kasus ini sudah menjadi atensi dari pimpinan," tambah anggota Tim Macan Barelang.

Bahkan, Kasat Reskrim Polresta, AKP Andri Kurniawan, juga turut serta ke lapangan ikut begadang dengan anggotanya untuk mengejar pelaku.

Namun, pepatah yang mengatakan, sepandai-pandai tupai melompat, pasti akan jatuh jua, no perfect crime. Itulah yang terjadi. Pada hari ke 10, tepatnya Rabu (30/5/2018), satu pelaku, Agus Tinus, berhasil dibekuk.

Dari interogasi awal dan dilakukan pengembangan, satu pelaku lainnya, Penta, juga berhasil dibekuk. Hingga akhirnya otak dari kejahatan ini, Marlis pun keok.

Marlis sendiri, sempat melarikan diri ke Bintan. Namun upaya terus dilakukan dan ia dipancing untuk datang ke Batam. Begitu tiba, Tim langsung melakukan penangkapan.

Meski demikian, penangkapan juga tidak berjalan mulus. Marlis dan Penta terus berusaha kabur saat hendak ditangkap. Kondisi itu membuat petugas mengambil tindakan tegas, kaki kiri dan kanan kedua pelaku terpaksa ditembak hingga akhirnya tidak berkutik.

Butuh 10 hari untuk bagi petugas melakukan penangkapan komplotan ini. Bahkan hingga kini masih ada satu orang lainnya yang belum berhasil dibekuk. Misi pun berhasil. "Sepuluh hari kami kurang tidur, akhirnya terobati," kata anggota Tim Macan Barelang lega.

Bravo Tim Macan Barelang!

Editor: Dardani