Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gelar Rapat di Pelabuhan Tanpa Izin, Nika Astaga: BUP BP Batam tidak Punya Etika
Oleh : Paskalis Rianghepat
Kamis | 25-07-2024 | 18:24 WIB
Rapat-Pelabuhan1.jpg Honda-Batam
BUP BP Batam saat menggelar rapat dengan Pemenang Lelang dan perwakilan Tenant di Pelabuhan Batam Center, Kamis (25/7/2024). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sepekan jelang berakhirnya kerjasama antara PT Sinergi Tharada dengan Badan Usaha Pelabuhan (BUP) BP Batam terkait Pengelolahan pelabuhan Batam Center masih menyisakan tanda tanya bagi pihak manajemen saat ini.

Pasalnya, pihak pemenang lelang PT Metro Nusantara Bahari dan BUP BP Batam hingga saat ini belum melakukan komunikasi dengan pihak PT Sinergy Tharada terkait peralihan selama masa transisi pengelolaan pelabuhan.

"Sampai detik ini, kami (PT Sinergy Tharada) belum ada komunikasi dengan pihak pemenang lelang dan BUP Batam terkait masa transisi pengelolaan Pelabuhan Internasional Batam Center," kata Manager Operasional PT Sinergy Tharada, Nika Astaga, Kamis (25/7/2024).

Parahnya lagi, kata Nika, tanpa sepengetahuan managemen PT Sinergy Tharada, BUP BP Batam dan Perusahaan pemenang lelang bersama beberapa tenant menggelar pertemuan di ruang rapat Pelabuhan Internasional Batam Center.

"Kalau saya bilang, mereka nggak punya etika. Karena hingga saat ini, PT Sinergy Tharada masih berstatus sebagai pengelola pelabuhan. Kalau ada kegiatan, ya harus minta izin terlebih dahulu," kata Nika dengan nada kesal.

Nika mengaku sangat kesal, lantaran tidak dilibatkan dalam pertemuan ini. Kondisi ini semakin membuatnya geram, tatkala pemberitahuan penggunaan ruang rapat melalui pesan singkat menggunakan aplikasi WhatsApp.

"Saya nggak habis pikir, pemberitahuan rapat itu disampaikan General Manager (GM) Badan Usaha Pelabuhan (BUP) BP Batam, Benny Syahrony melalui pesan singkat WA," kata Nika lagi.

Menurut Nika, apabila BUP BP Batam hendak menggunakan fasilitas di Pelabuhan harus meminta izin dengan mengirimkan surat ke pihak pengelola (PT Sinergy Tharada) secara resmi.

"Saya tegaskan sekali lagi, hingga saat ini pengelola Pelabuhan Internasional Batam Center masih PT Sinergy Tharada. Setelah 1 Agustus nanti, lain lagi ceritanya," ujar Nika kesal.

Bahkan, sebut Nika, setelah mendapat pesan WA dari GM BUP BP Batam, Benny, dirinya sempat mempertanyakan agenda atau tujuan dari diadakannya rapat di pelabuhan.

"Saya juga nggak tau agenda rapatnya apa, Saya juga mempertanyakan itu ke Benny, namun nggak dijawab," imbuhnya.

Menurut informasi, lanjut Nika, pertemuan itu membahas jaringan dan aplikasi yang ada saat ini di pelabuhan. Pertemuan itu dihadiri BPU, jaringan Telkomsel dan perusahaan pemenang lelang.

"Pertemuan atau rapat yang digelar oleh BUP BP Batam dengan Pemenang lelang dan para tenant untuk membahas jaringan dan aplikasi sama sekali tidak ada korelasinya. Karena pertemuan ini tidak melibatkan pengelola (PT Sinergy Tharada). Di mana, keberadaan tenant di pelabuhan atas kerjasama dengan pengelola," tegas Nika.

Nika menyebutkan, rapat yang sempat di buka itu terpaksa bubar, manakala pihaknya (Management PT Sinergy Tharada) mempertanyakan maksud atau agenda rapat yang diinisiasi oleh BUP BP Batam.

"Rapatnya sich sempat dibuka. Tapi ketika saya mempertanyakan agendanya, rapat langsung ditutup oleh pimpinan. Peserta pun langsung bubar semuanya," imbuhnya.

Setelah keluar dari ruangan rapat, GM Pelabuhan BUP Batam, Benny Syahrony enggan berkomentar atas pertemuan itu. Kepada awak media, Benny mengatakan tidak memperhatikan kewenangan ataupun kapasitas untuk menjelaskan maksud dan tujuan dari pertemuan tersebut.

"Saya tidak punya kewenangan atau kapasitas untuk menjawabnya," kata Benny buru-buru meninggalkan pelabuhan.

Editor: Yudha