Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Meski Sarana dan Prasarana Terbatas

SMK Negeri 3 Batam Ternyata Jadi Favorit
Oleh : Gokli/Dodo
Selasa | 10-01-2012 | 15:33 WIB
S2-Mushola.gif Honda-Batam

Siswa SMKN 3 tampak mengikuti pelajaran di dalam mushalla akibat kurangnya ruang kelas di sekolah itu. (Foto: Gokli/batamtoday).

BATAM, batamtoday - Diminati dan menjadi favorit ratusan siswa, meski lokal (ruang kelas) tidak cukup untuk tempat siswa melakukan aktivitas belajar mengajar, bahkan mushola dan koridor pun dijadikan tempat belajar. Inilah kondisi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Batam di Seibeduk, Selasa (10/1/2012). 

Dari 509 siswa SMKN 3, lokal yang tersedia hanya delapan ruangan dengan kapasitas 36 siswa perlokal. Otomatis sebagian lagi siswa terpaksa harus belajar di tempat-tempat yang bisa dijadikan tempat sementara belajar, seperti mushalla, koridor, workshop bahkan di lapangan sekolah. 

"Kami terpaksa belajar di mushalla soalnya ruangan tak cukup menampung semua siswa di sini," ungkap salah seorang siswa yang lagi menerima pelajaran Manajemen di mushalla. 

Selain di mushalla, ada juga beberapa siswa yang belajar di koridor, tapi jumlahnya lebih sedikit dibanding di dalam mushalla yang berjumlah puluhan orang. Mereka yang belajar di koridor menerima pelajaran Agama, sementara di luar workshop melakukan tune up mesin diesel, dan di dalam workshop melakukan pemasangan dinamo mobil. 

"Begini lah kondisi sekarang, kita masih kekrungan beberapa lokal dan workshop buat siswa-siswi disini," sebut Budi, Humas SMKN 3. 

Budi mengatakan meski dengan kondisi yang sangat memprihatinkan ini, siswa-siswi ini tetap semangat menjalani proses belajar mengajar. 

"Mau gimana lagi bang, beginilah kondisi sekolah kami sekarang, dari pada gak belajar kami tahan-tahan saja begini," ujar Mestina, salah seorang siswi.  

Pantauan batamtoday di sekolah tersebut tampak puluhan siswa belajar di tempat yang tidak semestinya mereka tempati untuk menerima pelajaran, tapi karena kondisi sekolah yang kurang lokal, siswa-siswi itupun terima saja. 

Selain itu, pada saat hujan turun halaman sekolah itu pasti berlumpur lantaran belum dipasang paving block, dan juga lokasi parkir kendaraan yang belum ditata dengan rapi. 

Kepala Sekolah SMKN 3, Seibeduk, Lea Lindrawijaya tidak bisa memberikan banyak komentar, hanya saja membenarkan kondisi sekolah itu saat ini. 

"Saya tak bisa berikan banyak komentar mas, tapi beginilah kondisinya sekarang," tutur Lea.