Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Melongok Pengelolaan Lingkungan Rumah Sakit Awal Bros

Gundukan Sampah di Rumah Sakit Elit
Oleh : Yoseph Pencawan
Jum'at | 06-01-2012 | 19:46 WIB
sampah awal bros.jpg Honda-Batam

Gundukan sampah di lingkungan Rumah Sakit Awal Bros

BATAM, batamtoday - Mayoritas masyarakat di Kota Batam tentu sudah kenal dengan Rumah Sakit Awal Bros, namun belum banyak mengira kalau ternyata rumah sakit yang mungkin saja paling 'elit' di Provinsi Kepri itu ternyata masih bermasalah dalam pengelolaan sampahnya.

Penilaian sementara itu begitu saja muncul saat batamtoday melakukan pengamatan langsung di lingkungan luar Rumah Sakit Awal Bros selama beberapa jam hari ini, Jumat (6/1/2012).

Dihalaman depan atau tepatnya areal parkir gedung, kemegahan rumah sakit itu sangat didukung oleh kebersihan yang sangat baik, hampir tidak ada satu pun sampah yang menonjol terlihat di sana.

Sejumah petugas kebersihan juga tampak hilir mudik memungut sampah walau di bawah hajaran terik yang menyengat.

Kebersihan juga masih terlihat di halaman sisi kiri dan kanan gedung rumah sakit yang berdiri di kawasan Batu Batam itu.

Pandangan saat melongok ke belakang gedung juga terlihat kondisi yang sama, kebersihan yang terjaga.

Namun, saat mata sudah hampir menyapu seluruh lingkungan luar, perhatian terhenti pada gundukan sampah yang cukup membukit di bagian belakang kiri, cuma sekitar 10 meter dari gedung.

Gundukan sampah itu terlihat kebanyakan terdiri dari bahan-bahan non organik dan hanya sedikit diantaranya guguran dedaunan atau ranting dari pohon-pohon yang tumbuh di sekitar lokasi tersebut.

Lho, mengapa ada gundukan sampah? Pertanyaan itu lantas muncul seketika dalam hati mengingat dari penglihatan sebelumnya, hampir seluruh halaman sudah begitu tertata kebersihannya.

Apakah ini penyebab mengapa Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menetapkan Rumah Sakit Awal Bros sebagai salah satu perusahaan yang belum melakukan pengelolaan lingkungan hidup sesuai aturan dengan status label merah? Sambung pertanyaan dalam hati lagi.

Masih teringat jelas pada pekan lalu, informasi resmi dari KLH tentang laporan hasil Program Penilaian Peringkat (Proper) Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup periode 2010-2011.

Dimana ada sembilan perusahaan yang beroperasi di Kota Batam yang ditetapkan berpredikat label merah atau belum melakukan pengelolaan sampah sesuai aturan.

Diantaranya PT PLN (Persero) PLTD Batam (energi PLTD), PT Greenindo Tritama (pengolahan B3), PT Desa Air Cargo (pengolahan B3) dan PT Batam Slope Sludge Treatment Center (pengolahan B3).

Kemudian PT Aker Solutions (pengolahan logam), PT Indotirta Suaka (peternakan), RS Awal Bros (rumah sakit), RS Otorita Batam (rumah sakit) dan PT Batamindo Investment Cakrawala (kawasan industri).

"Mungkin sampahnya bang," bilang Sandi Lubis (40), salah seorang warga yang bermukim di sekitar gedung Rumah sakit Awal Bros.

Jawaban spontan itu seolah mendukung penilaian di atas, terlebih dia pun tahu persis bahwa Awal Bros 'menyimpan' gundukan sampah di belakang kiri gedung.

Dituturkannya, selama ini dia tidak pernah mencium bau busuk dari rumah sakit, yang jika pun hal itu ada, kemungkinan besar muncul dari limbah cair Awal Bros.

Parit besar yang memanjang di sisi kiri gedung juga seperti mengatakan itu, tidak ada pencemaran limbah cair.

Genangan airnya terlihat tidak ada yang menunjukkan gejala dicemari limbah cair, seperti berbusa, berminyak, atau zat-zat kimia.

Apalagi dalam penuturan selanjutnya, Sandi juga mengatakan bahwa sepengetahuannya, truk-truk pelangsir sampah yang masuk atau keluar dari lingkungan Awal Bros tidak berlangsung secara rutin atau teratur.

"Truk yang ngangkut sampah dari situ (awal Bros) gak tentu bang, berapa hari sekali datangnya," kata dia.