Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kamar Ini Jadi Saksi Bisu Amarah Juni Aryadi terhadap Kekasihnya
Oleh : Hadli
Senin | 02-04-2018 | 08:24 WIB
IMG-20180401-WA0023.jpg Honda-Batam
Jenazah Meli terlihat terbujur kaku bersimbah darah usai dieksekusi oleh Juni Aryadi alias Jun di dalam kamas kos berwarna kuning lusuh (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kamar kos-kosan seluas 3x4 meter di Kampug Puncak, Teluk Bakau, Kelurahan Batu Besar, Kecamatan Nongsa, menjadi saksi bisu keganasan Juni Aryadi alias Jun terhadap kekasihnya, Abellia Delta Wahyuni alias Meli.

Darah segar yang muncrat saat Jun mendaratkan sebatang broti ke kepala kekasihnya, terlihat menempel di dinding kamar berwarna kuning lusuh itu. Ya, beberapa kali Jun memukul kepala kekasihnya itu dengan broti tersebut.

Aksi keji itu dilakukan Jun menyusul pertengkan yang terjadi antara keduanya, Senin (26/3/2018) subuh. Emosi Jun memuncak setelah ditampar kekasihnya itu. "Pagi itu kami ribut besar. Dia (korban) memaki dan menampar saya. Saya tidak terima perlakuannya itu," ujar Jun, Sabtu (31/3/2018).

Perempuan berusia 34 tahun itu diketahui bekerja di salah satu tempat hiburan malam sebagai wanita penghibur. Bar remang-remang yang letaknya tidak jauh dari indekos korban dikelola oleh mami Rini.

Kamar kos korban yang lengkap dengan fasilitas kamar mandi masih dipasang garis polisi. Pengakuan pria berumur 30 tahun itu, kekasihnya merupakan sosok perempuan yang ringan tangan.

Di kamar berukuran 3x4 meter itu, Meli meregang nyawa, Senin (26/3/2018) dini hari, sekitar pukul 04.30 Wib. Meli ribut besar dengan Jun, sesaat setelah pulang kerja. Meli marah-marah terhadap Jun, yang dicurigainya main serong dengan wanita lain melalui jejaring sosial.

Pria pengangguran itu ternyata tidak pernah lepas dari gadget canggihnya. Kesehariannya yang kerap bercanda ria dengan kawan-kawan di Facebook, Whatsap, maupun sms-an dengan perempuan-perempuan lain, memicu amarah Meli terhadap teman prianya itu.

"Pengakuan pelaku dan keterangan saksi-saksi, korban sempat pergi keluar untuk membeli nasi goreng karena lapar. Namun sesampainya di rumah, korban tidak jadi memakan nasi goreng tersebut karena kembali marah-marah," kata Kapolsek Nongsa Kompol Albert Sihite, Minggu (1/4/2018).

Tidak hanya ngoceh tidak menentu yang dipicu api cemburunya, korban juga memukul badan dan kepala Jun beberapa kali. Jun yang naik pitam mendapat perlakuan kasar dari kekasihnya, memilih keluar dari kamar korban.

Namun, Jun ternyata bukan untuk meredakan situasi. Tak berselang lama, ia kembali ke kamar dengan sebatang kayu broti. Setiba di kamar, Jun menemukan Meli sudah mengenakan baju piyama merebahkan badan di kasur. Jun yang masih gelap mata langsung mengayunkan kayu broti tersebut ke kepala kekasihnya sebanyak tiga kali.

Darah segar Meli tidak hanya muncrat ke dinding, tapi juga mengalir membasahi badannya yang rebahan di atas kasur. Perbuatan keji yang tidak pernah dibayangkan Jun sebelumnya, ternyata tidak berhenti sampai di situ saja.

Dalam kondisi emosi masih membara, Jun yang menyadari wanita yang sering ditidurinya itu masih bernafas langsung mencekiknya hingga tewas. Puas mengetahui Meli telah meregang nyawa, Jun pun melarikan diri.

Namun, sebelum melangkahkan kakinya meninggalkan tubuh tak bernyawa itu, lelaki asal Kelurahan Pensiunan, Kecamatan Kepahiang, Bengkulu, itu terlebih dahulu mengambil 5 handphone dan uang Rp 550 ribu dari dompet korbannya.

Terungkapnya Meli sudah meninggal berawal dari pesan singkat atau SMS yang diterima pemilik kos, Hariyati, dari Jun. Pesannya, "aku mau ngomong tapi takut, tapi ini sudah terjadi'.

Usai membaca pesan singkat tersebut, Hariyati langsung bergegas menuju kamar Meli bersama anaknya yang berumur 10 tahun. Telepon Meli yang dihubung saat itu juga sudah tidak aktif. Pemilik kos yang membuka pintu kamar menggunakan kunci cadangan mendapati Meli terbaring telungkup.

"Pintu kamar korban awalnya terkunci, dan dibuka oleh pemilik kos menggunakan kunci cadangan. Ia mendapati korban dalam kondisi telungkup dibaluti selimut. Kemudian ada darah di atas kasur yang ditutup menggunakan bantal," ungkap Kapolsek Nongsa Kompol Albert Sihite, Senin (26/3/2018) malam.

Hariyati tidak berani masuk ke dalam dan hanya melihat dari pintu. Saat itu, ibu kos datang dengan anaknya yang masih kecil. Kemudian ia memanggil suaminya untuk memastikan.

"Karena melihat darah, suami ibu kos ini langsung memanggil warga dan melaporkan pada polisi, sehingga kita turun bersama Satreskrim dan Inafis Polresta Barelang," jelas Albert lagi.

Polisi yang datang ke tempat kejadian perkara (TKP), usai mendapat laporan warga, langsung melakukan indentifikasi dan meminta keterangan dari sejumlah saksi. Jenazah Meli pun dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri untuk dilakukan visum guna mengungkap penyebab kematiannya.

Polisi yang langsung bergerak cepat mengungkap kasus pembunuhan ini, berhasil meringkus Juni Aryadi alias Jun di kampung halamannya, Kelurahan Pensiunan, Kecamatan Kepahiang, Bengkulu, Jumat (30/3/2018) sekira sekira pukul 15.30 Wib. Jun dibekuk tanpa perlawanan.

Editor: Surya