Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diduga Akibat Debu Aktivitas Cut and Fill

Penderita ISPA di Tanjung Buntung dan Bengkong Laut Meningkat Tajam
Oleh : Hadli
Selasa | 13-03-2018 | 08:38 WIB
puskesmas-tanjungbuntung1.jpg Honda-Batam
Puskesmas Tanjungbuntung Kecamatan Bengkong. (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Data keluhan penyakit batuk, flu dan gangguan pernafasan (Ispa) masyarat Kelurahan Tanjungbuntung dan Bengkong Laut, Kecamatan Bengkong, mengalami peningkatan yang diduga imbas dari debu yang dihasilkan dari aktivitas cut and fill.

Kepala Puskesmas Tanjungbuntung, dr. Suriyati. MKKK mengatakan, data dua tahun terakhir setiap tahun jumlah masyatakat yang berobat mengeluhkan penyakit batuk, flu dan Ispa mengalami peningkatan

"Tahun 2016 ada sebanyak 5.590 kasus, dan di tahun 2017 meningkat menjadi 6.510 kasus," ujarnya kepada BATAMTODAY.COM di Puskesmas Tanjungbuntung, Senin (12/3/2018).

Ia menambahkan, untuk data Januari dan Februari tahun ini sudah ada sebanyak 643 kasus dengan keluhan yang serupa. "Jujur, kami juga terganggu dengan aktivitas itu. Lihat aja di sekeliling puskesmas ini ditutupi debu semua," ungkapnya.

Sebelumnya, Warga Tanjungbuntung, Kelurahan Tanjungbuntung, Kecamatan Bengkong mengeluhkan batuk, flu serta gangguan pernafasan (ISPA) akibat aktivitas pematangan lahan (cut and fill) di sekitar tower saluran udara tegangan ekstra tinggi (Sutet) dekat perumahan mereka.

Merasa resah, puluhan warga menyetop aktivitas cut and fill tersebut pada Senin (12/3/2018) pukul 09.00 WIB. Warga menghentikan paksa truk yang lalu lalang mengangkut tanah dari lokasi Sutet 29 Tanjungbuntung tersebut.

"Kami warga sekitar merasa terganggu adanya aktivitas ini. Setiap detik, debu berterbangan mengakibatkan batuk, flu dan gangguan pernafasan," kata Rikardo Silalahi, salah satu warga, kepada BATAMTODAY.COM.

Editor: Yudha