Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Meraup Untung dari Lengkingan Trompet Tahun Baru
Oleh : Gokli/Irwan/Dodo
Sabtu | 31-12-2011 | 12:56 WIB
Trompet.gif Honda-Batam

Bambang saat menjajakan trompet di Pasar Aviari, Batuaji. (Foto: Gokli/batamtoday).

BATAM, batamtoday - Tahun 2011 akan segera berlalu, dan tahun 2012 akan segera tiba. Kesempatan inilah yang dimanfaatkan oleh Bambang (25) pemuda asal Klaten, Jawa Tengah untuk meraup untung dengan berjualan trompet. 

Bambang bersama tiga orang saudaranya, memanfaatkan momen ini untuk meraup keuntungan besar, dimana mereka menjual berbagai jenis trompet hasil karya mereka sendiri.

"Tahun ini kami membuat 8.000 pieces trompet dengan harga yang bervariasi dimulai dari Rp5.000 sampai dengan Rp17.000," ungkap Bambang saat ditemui di lokasi Aviari, Batuaji, Sabtu (31/12/2011).

Pada tahun sebelumnya, empat bersaudara ini warga Perumahan Griya Batuaji hanya mampu memproduksi 6.000 pieces trompet dan semuanya habis terjual. Tapi untuk tahun sekarang mereka membuat 8.000 trompet dan sudah terjual sekita 7.000 pieces lebih.

Menurut Bambang, pembuatan trompet ini bukanlah hal yang rumit, dan tidak butuh modal yang banyak. Untuk membuat satu trompet cukup mengeluarkan biaya Rp3.000. Dalam satu hari mereka berempat mampu mampu memproduksi 1.600 pieces, artinya satu orang mambu membuat 400 pieces dalam sehari.

"Awalnya, dua hari sebelum minggu terakhir 2011 ini kami berempat mengerjakannya sama-sama, dan selanjutnya saya sendiri yang buat di rumah, karena ketiga saudara saya sudah mulai menjualnya di awal minggu terakhir," sebutnya.

Setelah trompet ini habis terjual, Bambang bersaudara akan meraup untung di atas Rp70 juta dengan bermodalkan Rp3.000 per pieces.

Berbeda dengan Bambang, seorang penjual buah bernama Arif, warga Tanjunguma rela banting stir dengan berjualan trompet di kawasan Sungai Harapan, Sekupang.

"Tapi saya jualannya pas jelang tahun baru saja," kata dia.

Arif menjual berbagai jenis trompet dengan harga bervariasi. Untuk trompet panjang dijualnya Rp10 rbu , trompet bunga Rp20 ribu dan trompet kepala naga Rp 30 ribu.

Trompet itu diambilnya dari tempat rekannya di daerah Melchem, Tanjungsengkuang tanpa modal uang dan cukup mengandalkan kepercayaan saja.

"Kalau di tempat lain harus pakai uang baru dapat barang, model seperti itu asya rugi, mas. Kalau tak laku trompetnya harus banting harga," pungkas dia