Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hasil Riset Terbaru, Obat Methyldopa Bisa Cegah Perkembangan Diabetes
Oleh : Redaksi
Senin | 19-02-2018 | 14:14 WIB
diabetes1.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kabar baik bagi para penderita diabetes. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Investigation mengungkap adanya obat yang mampu menghentikan perkembangan diabetes tipe 1.

Setelah memeriksa ribuan obat lewat komputer super canggih, terungkap bahwa obat methyldopa yang selama ini digunakan untuk mengobati hipertensi pada ibu hamil ternyata mampu memblokir molekul D08.

Kendati belum bisa menjamin 100 persen bisa menyembuhkan, setidaknya, obat ini bekerja untuk menghalangi perkembangan onset diabetes tipe 1. Apalagi diabetes ini bisa menyerang anak-anak sejak dini.

Diabetes tipe 1 mengacaukan kekebalan tubuh manusia. Pankreas gagal mengatur produksi insulin, insulin tidak dihasilkan atau tidak bisa dipakai secara efektif. Penyerapan glukosa dan energi terhalangi ketika seseorang menderita diabetes tipe 1.

Penelitian yang memakan waktu 10 tahun ini tidak hanya memanfaatkan kecanggihan komputer. Tikus dan manusia juga dilibatkan sebagai sampel pemberian obat. Sebanyak 20 individu dengan faktor risiko diabetes diminta menelan obat ini sebanyak tiga kali dalam sehari.

Setelah itu efeknya dipantau. Peneliti menyebut, obat tersebut mampu memicu kekebalan pada 60 persen individu dengan faktor risiko diabetes. Keunggulan lain dari obat ini adalah tidak melemahkan imunitas sel lain.

"Ini menjadi perawatan personal untuk pertama kalinya, yang mencegah diabetes tipe 1," ujar Aaron Michels, salah satu peneliti dari Universitas Colorado seperti yang dilansir dari Science Alert pada Sabtu, (17/2/2018).

"Diharapkan, obat ini bisa menunda atau mencegah timbulnya penyakit di antara mereka yang berisiko," imbuhnya.

Penelitian ini turut membuka peluang penyembuhan penyakit autoimun lain. Metode analisis obat dengan sistem komputasi modern bisa ditiru dan diterapkan untuk mencari tahu keefektifan obat.

"Pendekatan yang sama dapat disesuaikan untuk mencegah penyakit autoimun seperti rematik arthritis, penyakit kolik, sklerosis ganda, sistemik lupus eritematosus, dan lain-lain," ungkap David Ostrov, salah satu peneliti dari Universitas Florida.

Sumber: Kompas.com
Editor: Yudha