Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masyarakat Dabo Minta Pihak Berkompeten Tanggulangi Banjir
Oleh : Ardi/Juhari/Dodo
Sabtu | 24-12-2011 | 20:42 WIB

LINGGA, batamtoday - Pascabanjir Singkep yang hampir merendam beberapa kawasan di Dabo Singkep menuai keprihatinan dan komentar dari berbagai elemen masyarakat, perangkat desa dan kelurahan, tokoh masyarakat dan penjabat pemerintahan Lingga yang secara keseluruhan meminta total perhatian dan tanggapan dari pihak-pihak terkait dan Pemerintah Kabupaten Lingga dalam menyikapi bencana baik pada saat terjadi bencana, pascabencana dan antisipasi sebelum terjadi bencana.

Sebagai wilayah yang terparah dari akibat banjir, Lurah Dabo Elmizar menyebut bahwa banjir besar yang terjadi beberapa hari lalu di sebabkan adanya beberapa titik penyumbatan pada sejumlah drainase yang air tertahannya di sungai, sehingga sewaktu hujan lebat air tak dapat mengalir. 

"Hal ini diperburuk dengan kondisi parit-parit kecil yang dulunya aktif kini kini tak dapat dialiri lagi karena selain ditumbuhi rumput juga sudah mengalami pendangkalan," kata Elmizar, Sabtu (24/12/2011). 

Elmizar mengharapkan untuk mengantisipasi masalah ini agar jangan berlarut-larut dan menunggu banjir kembali terjadi. Pihak-pihak yang berkompeten dapat segera mengatasi permasalahan ini dan tentunya hal itu tak luput d ari peran masyarakat untuk turut andil membuka saluran dan kali yang sudah ada kembali diaktifkan di lingkungannya masing-masing terutama disejumlah daerah rawan banjir di kawasan Kelurahan Dabo.

Beberapa titik daerah rawan banjir pada kelurahan Dabo meliputi, RW 011 kampung Damnah, akibat debit air yang begitu besar tak dapat ditampung parit di lokasi tersebut, akhirnya air yang cukup deras berkumpul di kolong pembuangan limbah PLTD sehingga terjadi luapan air yang membanjiri rumah-rumah penduduk di sekitar lokasi itu. Hal yang sama terjadi di RW 10, RW 09 dan RW 08.

Sementara itu, Riki Sarman Timur, Lurah Dabo Lama saat dihubungi menyampaikan bahwa wilayah Bukit Abun merupakan kawasan yang parah dihantam banjir karena hampir tidak ada rumah warga yang tak digenangi air. Terkait masalah bantuan, Riki mengakui bahwa Dinas Sosial telah menyampaikan melalui Tagana saat ini berupa, seperangkat alat bayi dan juga perlengkapan bagi orang dewasa.

Hal senada disampaikan Ketua LPM kelurahan Dabo, Said Zulbahtar yang meminta kepada pemerintah untuk mengadakan peninjauan ke lapangan mengecek drainase di jalan perusahaan. Beberapa penyebab banjir salah satunya adanya bangunan yang berdiri di atas parit, sehingga untuk membersihkan parit menjadi terhambat akibatnya parit-parit di titik tertentu tertahan dan meluap. 

Jang salah seorang warga pasar Kelurahan Dabo mengatakan banjir kali ini merupakan banjir terbesar sejak banjir besar yang pernah melanda tahun 1985 lalu, akibatnya banyak rumah penduduk yang terendam air. Bantuan sudah banyak berdatangan berupa sembako dan peralatan namun sangat disayangkan pembagiannya belum merata.

“Kami juga berharap adanya posko bantuan untuk korban banjir agar warga yang kena musibah dimana posko pengaduan dan petugas bisa melakukan pendataan dengan benar sehingga bantuan yang disalurkan juga tepat sasaran,” kata dia.

Kekhawatiran masyarakat Dabo ini sangat beralasan karena dalam tahun ini sudah dua kali banjir besar menghantam Singkep walaupun belum ada menelan korban jiwa namun kerugian harta benda sangat material dan sampai saat ini setiap hari terjadi hujan yang curahnya cukup tinggi.