Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Limbah Minyak Hitam Beracun Kembali Cemari Perairan Kawasan Pariwisata Lagoi
Oleh : Harjo
Kamis | 11-01-2018 | 08:38 WIB
Bersihkan-pantai.jpg Honda-Batam
Petugas berusaha membersihkan limbah minyak hitam yang mengotori pantai Kawasan Pariwisata Lagoi (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Limbah minyak hitam yang sudah menjadi permasalahan tahunan ini kembali mengotori perairan Bintan. Kali ini, limbah terkatagori Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) itu muncul di perairan pantai Lagoi Bay, Kawasan Pariwisata Lagoi (KPL) Bintan, Selasa (9/1/2018).

Kepala Bagian Operasi Pangkalan Penjaga Laut dan Pantai (PPLP) Tanjunguban, Sugeng Riono, kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (10/1/2018) menyampaikan, saat menerima laporan terkait limbah minyak hitam, pihaknya langsung menurunkan kapal KN Rantos ke lapangan.

Namun tidak ditemukan pergerakan kapal membuang limbah dan hari ini saat meninjau lapangan ternyata datangnya limbah minyak hitam sudah tidak ada lagi.

"Hari ini sudah tidak ada, yang ada hanya sampah saja," terangnya.



Hal yang sama disampaikan oleh Kapolres Bintan, AKBP Boy Herlambang. Menurutnya, tumpahan limbah minyak hitam (sludge oil) yang mencemari pantai di Bintan itu memang sudah menjadi permasalahan tahunan.

"Limbah minyak hitam tersebut memang sudah menjadi permasalahan tahunan. Terkait limbah minyak hitam itu berdampak pada beberapa pantai dan hotel yang ada di sekitarnya," katanya.

Informasi yang diterima BATAMYODAY.COM, resort yang paling besar terkena dampaknya adalah Nirwana Garden's Resort, Sanchaya dan Angsana. Kemudian juga penangkaran penyu di Laguna Bintan.

Perairan ini sering dilewati kapal-kapal asing. Namun, tidak jarang kapal-kapal asing ini membuang limbah yang sudah bercampur bahan kimia itu ke laut.

Limbah yang awalnya berwarna bening itu pun terbawa arus hingga sampai ke pantai.



Di samping itu, juga kuat dugaan adanya kegiatan tank cleaning (pembersihan tangki kapal) secara ilegal. Sehingga, kotoran hasil pembersihan tangki kapal (sludge oil/ minyak hitam-red) di buang begitu saja ke laut.

Akibatnya, saat Musin Angin Utara seperti ini, arus air laut yang membawa kotoran minyak tadi, mengarah ke wilayah perairan Bintan.

Editor: Udin