Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemko Batam Gagal Lagi Bangun Sekolah Baru
Oleh : Yoseph Pencawan
Sabtu | 17-12-2011 | 17:56 WIB
Muslim-Bidin.jpg Honda-Batam

Muslim Bidin, Kepala Dinas Pendidikan Batam

BATAM, batamtoday - Pemerintah kota hampir dipastikan akan kembali gagal membangun unit sekolah baru (USB) di Batam hanya diakibatkan masalah teknis perencanaan fisik pembangunan.

"Sampai sekarang kami belum mendapat laporan sekolah baru yang sudah selesai dibangun," ungkap Muslim Bidin, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam.

Seperti yang diutarakannya dalam Rapat Kebijakan Anggaran (RKA) dengan Komisi IV DPRD Batam pada Jumat (16/12/2011), pembangunan sekolah baru belum ada yang terrealisasi sepanjang tahun ini.

Dijelaskannya, dalam APBD 2011 Disdik mengajukan pembangunan sembilan unit sekolah baru, namun hanya empat saja yang mendapat alokasi lahan, baik dari Dinas Pertanahan maupun dari Badan Pengusahaan Batam.

Keempat sekolah yang diprioritaskan itu antara lain SLTP Negeri 45 di daerah Tanjungsengkuang, SLTP Negri 43 di Legenda, SLTP Negri 44 di Dapur 12 dan SD Negri 07 di Sei Daun.

Walaupun sudah mendapat alokasi lahan dan anggaran, pembangunan keempat USB yang dilakukan oleh Dinas Tata Kota (Distako) tersebut hingga pertengahan Desember ini belum ada yang rampung.

Sehingga hampir dipastikan pada tahun ini Pemko Batam akan kembali gagal membangun sekolah baru dimana pada 2010 lalu pembangunan USB juga tidak berhasil ada yang dilakukan.

"Tahun lalu pembangunan sekolah baru juga batal semua. Persoalannya sepertinya hanya masalah teknis. Di Sei Daun misalnya, Distako bilang sulit membangun sekolah di lokasi itu karena elevasi tanahnya lebih rendah dari jalan, padahal di situ ada kantor kecamatan berlantai tiga. Jadi sebenernya kan bisa," keluh Muslim.

Begitu juga di Tanjungsengkuang. Distako, menurutnya, beralasan kesulitan membangun pancang pembangunan karena membutuhkan kedalaman hingga 30 meter, padahal lokasinya di atas tanah potong, bukan rawa atau tanah gambut.

Padahal menurutnya, dengan apapun kondisi lahan, pembangunan sekolah baru harus tetap dilakukan karena berdasarkan atas kebutuhan masyarakat.

Apa itu berarti Distako tidak berkomitmen membangun sekolah baru?

"Bukan tidak komitmen, tetapi Distako mungkin ada kerjaan lain," jawab Muslim beralasan.

Akibat gagalnya pembangunan USB pada tahun ini, lanjutnya, anak-anak usia sekolah yang akan menempuh pendidikan atau melanjutkan pendidikannya di sekolah negeri di Batam banyak yang akan mengalami kesulitan.

Hal itu mengingat secara statistik, tingkat pertumbuhan anak-anak usia sekolah di kota ini mencapai 6 persen rata-rata setiap tahunnya.

"Dengan peningkatan siswa baru, sekolah baru juga harus dibangun," ujarnya.

Kemudian anak-anak yang sudah mengenyam pendidikan di keempat sekolah tersebut dengan menumpang di bangunan sekitar, juga diperkirakannya akan mengalami kesulitan menjalani ujian nasional dengan kegagalan pembangunan fisik gedung sekolah tersebut.

Selain akan menyulitkan anak-anak bersekolah, kegagalan pembangunan USB itu juga menurutnya akan menambah beban Pemko Batam pada 2012.

Dimana berdasarkan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kota Batam, Pemko telah menetapkan kebijakan untuk membangun empat sekolah baru per tahun.

"Pembangunan sekolah baru terkait dengan RPJMD. Kalau tidak kita bangun tahun ini maka tahun depan kita harus bangun double," bilangnya.

Artinya, jika tahun ini gagal membangun empat unit USB maka pada 2012 Pemko Batam wajib membangun sebanyak 8 unit USB.