Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ketum PSSI Ancam Coret Pemain ISL dari Timnas

Carut Marut Kebijakan PSSI
Oleh : Mg/Bola
Jum'at | 09-12-2011 | 10:20 WIB
djohar.jpg Honda-Batam

Ketua Umum, Djohar Arifin Husin. Foto:PSSI

JAKARTA, batamtoday - Kemelut yang terjadi dalam persepakbolaan tanah air terus berlanjut. Perbedaan pendapat mengenai status Liga Indonesia asih terus berlansung.

Perkembangan terbaru dilaporkan, PSSI kembali menebar ancaman dengan larangan memperkuat tim nasional bagi para pemain yang berlaga di kompetisi yang tidak diakui PSSI sebagai kompetisi resmi, yakni Indonesia Super League (ISL).

Sang Ketua Umum, Djohar Arifin Husin, berdalih bahwa kebijakan itu adalah peringatan dari FIFA. Larangan serupa juga pernah dilakukan Nurdin Halid ketika menjadi ketua PSSI. Dia mencekal (cegah dan tangkal) pemain Liga Primer Indonesia (LPI) yang merupakan kompetisi tandingan Indonesia Super League (ISL).

"Kita jelas maunya semua pemain bisa bermain membela tim nasional. Jika prestasinya memang bagus kenapa tidak? Tapi, ini peringatan dari FIFA, bukan Djohar," ungkap Ketua Umum PSSI itu di sela-sela Workshop Divisi Utama PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).

Djohar mengatakan bahwa dalam pertemuan dengan FIFA, PSSI diberi peringatan mengenai Pasal 79 Statuta FIFA. "Mereka memperingatkan mengenai Pasal 79. Jika kita memakai pemain yang ikut di kompetisi yang tidak resmi dari federasi," lanjutnya.

Sebelumnya, PSSI memang pernah mengeluarkan pernyataan yang sama melalui Penanggung Jawab Tim Nasional, Benhard Limbong, yang kemudian dicabut dengan alasan demi kepentingan nasional, bahwa pemain memiliki hak untuk membela negaranya sehingga pemain yang bermain di kompetisi tidak resmi tak akan dihukum seperti yang diterapkan pada klub dan perangkat pertandingannya.

Larangan itu tentu saja membuat masa depan tim nasional menjadi kurang baik karena sebagian besar pemain yang membela tim nasional, termasuk U-23, adalah para pemain yang berlaga di Indonesia Super League (ISL).

Namun, Djohar mengaku tak bisa berbuat banyak dan berharap para pemain dan bahkan klubnya bisa kembali berlaga di kompetisi resmi yang dinaungi PSSI. 

"Kembalilah ke rumah (PSSI) dan berkompetisilah di kompetisi yang resmi," ungkapnya.