Suzuki Indonesia dan Pandu Laut Nusantara Luncurkan Proyek Hijau Pesisir, Tanam 10.000 Pohon Mangrove di Jawa Barat
Oleh : Redaksi/Alex
Selasa | 26-11-2024 | 16:04 WIB
tanam-pohon-suzuki.jpg
Seremoni penanaman mangrove oleh Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Sales, CEO & Founder Pandu Laut Nusantara, dan Susi Air. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Madasari - Sebagai bagian dari komitmen terhadap pelestarian lingkungan, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) bekerja sama dengan Pandu Laut Nusantara dan Susi Air meluncurkan The Indonesian Coastal Greenbelt Project.

Program Corporate Social Responsibility (CSR) ini dimulai pada 24 November 2024, dengan menargetkan penanaman 10.000 pohon mangrove di lahan seluas 1 hektar di Pantai Pangandaran dan kawasan perairan Madasari, Jawa Barat.

Dengan tema 'Mobilizing for Sustainable Shores: Together by Air, Land, and Sea', program ini menjadi langkah kolaboratif lintas sektor dalam mendukung keberlanjutan ekosistem pesisir. Acara peluncuran dihadiri sejumlah tokoh, termasuk Susi Pudjiastuti, CEO Pandu Laut Nusantara; Nadine Kaiser, Managing Director Susi Air; dan Minoru Amano, Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Sales, bersama akademisi dan tokoh masyarakat.

Minoru Amano menekankan, kampanye Suzuki Peduli Lingkungan bertujuan melestarikan pesisir sekaligus mendukung ekonomi lokal. "Program ini merupakan wujud nyata upaya kami dalam menjaga ekosistem pesisir dari ancaman abrasi. Dengan simbolisasi akar mangrove yang saling terhubung, kami ingin menciptakan sinergi antara sektor bisnis dan masyarakat untuk mencapai kelestarian lingkungan," kata Amano, dalam keterangan pers, Selasa (26/11/2024).

Pemilihan lokasi di Pangandaran dan Madasari didasarkan pada tingkat kerentanannya terhadap bencana seperti abrasi dan banjir. Hutan mangrove diharapkan berfungsi sebagai pelindung alami, memperkuat ekosistem pesisir, dan membuka peluang baru seperti ekowisata dan konservasi.

Acara diawali dengan pembekalan teknik penanaman mangrove, dilanjutkan dengan hiburan tradisional seperti tari daerah dan lomba rakyat untuk mempererat hubungan masyarakat lokal dan peserta.

Selain itu, Suzuki juga menyerahkan donasi berupa satu unit mesin tempel DF20AL. Mesin ini, yang menggunakan teknologi lean burn control, dirancang untuk mengurangi emisi dan polusi suara, sekaligus meningkatkan efisiensi bahan bakar. Mesin ini akan digunakan untuk memantau kawasan mangrove.

Sebanyak 10.000 pohon mangrove yang ditanam meliputi 7.000 tanaman Scaevola taccada (jenis mangrove pasir) dan 3.000 Rhizophora sp. (mangrove basah).

  • Scaevola taccada memiliki akar kuat untuk mencegah abrasi, memperbaiki kualitas tanah, dan menyerap karbon dioksida (CO2), mendukung mitigasi perubahan iklim.
  • Rhizophora sp. berfungsi sebagai habitat biota laut seperti ikan dan udang serta membantu melindungi pesisir dari dampak pasang surut.

Susi Pudjiastuti menyatakan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan dampak yang berkelanjutan. "Kerja sama ini tidak hanya melindungi ekosistem pesisir, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal yang bergantung pada kelestarian alam," ujar Susi.

Suzuki Indonesia juga menjadikan penanaman mangrove sebagai langkah berkelanjutan untuk mendukung ambisi netralitas karbon dan pengurangan emisi gas rumah kaca. Langkah ini melanjutkan tradisi panjang Suzuki dalam upaya pelestarian lingkungan, termasuk program Clean Up the World yang telah berjalan sejak 2004.

Nadine Kaiser menambahkan bahwa pelibatan masyarakat lokal dalam setiap tahap program ini bertujuan membangun kesadaran bersama akan pentingnya menjaga ekosistem pesisir.

Proyek ini akan terus dipantau melalui program konservasi berkelanjutan untuk memastikan dampak positif bagi generasi mendatang. Dengan langkah ini, Suzuki Indonesia dan mitranya berupaya menciptakan masa depan yang lebih hijau, tangguh, dan seimbang antara keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan manusia.

Editor: Gokli