Indonesia Dorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan di W20 Summit Brazil
Oleh : Redaksi
Kamis | 10-10-2024 | 09:44 WIB
W20-Brazil.jpg
Para delegasi W20 dari berbagai negara pada W20 Summit Brazil, di Rio de Janeiro, 31 September-4 Oktober 2024. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Delegasi Indonesia, yang dipimpin oleh Hadriani Uli Silalahi dan Dian Siswarini, menggaungkan pentingnya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam Women 20 (W20) Summit di Rio de Janeiro, Brazil. Acara ini berlangsung dari 31 September hingga 4 Oktober 2024 sebagai bagian dari rangkaian G20.

Dalam kesempatan tersebut, Hadriani Uli Silalahi, Ketua W20 Presidensi Indonesia, mengulas tentang kepresidenan dari Indonesia, India, Brazil, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat. Sementara itu, Dian Siswarini, Wakil Ketua W20 Indonesia, membahas mengenai akses pembiayaan, modal, dan pasar untuk wirausaha perempuan. Delegasi lain, Farahdibha Tenrilemba, memberikan rekomendasi terkait ekonomi perawatan, dan Tantri Dyah Kiranadewi membahas kemajuan kebijakan dan program negara anggota G20.

Silalahi menekankan pentingnya rekomendasi W20 untuk mempercepat kesetaraan gender dan memperkuat peran perempuan dalam berbagai sektor ekonomi. "Rekomendasi ini penting sebagai langkah strategis untuk memberdayakan perempuan secara ekonomi dalam pembangunan global," ujarnya, dalam keterangan pers, Rabu (9/10/2024).

Dian Siswarini menambahkan bahwa kesetaraan gender adalah kunci untuk mendorong potensi penuh ekonomi global. Ia juga menyoroti keberhasilan program Sisternet di Indonesia, yang telah memberdayakan perempuan melalui pendekatan komunitas. Program tersebut bahkan menerima penghargaan Satya Lencana Wira Karya dari Presiden Joko Widodo.

Tahun ini, presidensi G20 dipegang oleh Brazil, yang juga menjadi tuan rumah W20. Pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan dari sektor publik dan swasta, akademisi, serta pemimpin masyarakat sipil dari berbagai negara anggota G20 seperti Australia, India, Amerika Serikat, Jepang, dan Kanada.

Agenda W20 2024 berfokus pada lima pilar utama: kewirausahaan perempuan, ekonomi perawatan, STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika), keadilan iklim, serta kekerasan berbasis gender. Setiap pilar mengintegrasikan perspektif interseksionalitas antara ras dan etnis. Dian menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam mempercepat kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di berbagai sektor.

Silalahi juga menyoroti peran penting perempuan dalam sektor ekonomi Indonesia, di mana 64% dari 65,5 juta UMKM dimiliki oleh perempuan. Menurutnya, peningkatan akses perempuan terhadap peluang ekonomi akan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan kompetitif.

Pada penutupan W20, para delegasi menyerukan kepada para pemimpin G20 untuk memperkuat komitmen mereka dalam menutup kesenjangan partisipasi perempuan di angkatan kerja sebesar 25% pada tahun 2025, sesuai dengan komitmen Brisbane 2014. Mereka juga mendorong investasi dalam infrastruktur sosial dan perlindungan sosial untuk memperkuat daya tahan negara-negara G20 dalam menghadapi tantangan global.

Delegasi Indonesia berharap rekomendasi yang disampaikan dapat diadopsi oleh negara-negara anggota G20 untuk menciptakan masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi perempuan di seluruh dunia.

Editor: Gokli