Diundang PBNU, Gus Choi: Saya Takdzim, Siap Hadir
Oleh : Irawan
Selasa | 06-08-2024 | 09:24 WIB
gus_choi.jpg
Mantan Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) era KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Effendy Choirie (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Mantan Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) era KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Effendy Choirie mengakui mendapat undangan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), pada Rabu, (7/8/2024).

Pemanggilan tersebut terkat posisinya sebagai warga Nahdlatul Ulama. "Sebagai kader NU, saya harus menghormati undangan PBNU tersebut," katanya saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Selasa (6/8/2024).

Lebih jauh Gus Coi sapaan akrabnya menjelaskan bahwa dalam undangan PBNU tersebut, ditanda tangani oleh Wakil Ketua Umum PBNU KH Amin Said Husni dan Faisal Saimima sebagai Wakil Sekjen, serta tembusan kepada rois Aam dan Ketum PBNU.

"Jadi ini bukan undangan orang perorang PBNU, tapi Institusi PBNU yang mengundang. Karen itu saya harus hadir menghormati dan takdzim kepada PBNU. Apalagi kader NU yang pernah jadi Ketua Fraksi PKB," ujarnya.

Gus Coi menjelaskan, bahwa PKB merupakan partai yang didirikan oleh Nahdlatul Ulama. "Saya pernah menjadi Ketua Muktamar Luar biasa PKB. Insya saya akan menjawab semua pertanyaan dari PBNU. Intinya saya akan menjelaskan yang saya alami dan saya ketahui," paparnya.

Didesak wartawan, apakah hanya sampai di situ, Mantan Sekjen PB IKA PMII itu menjawab secara diplomatis. "Selanjutnya sepenuhnya menjadi hak PBNU," imbuhnya.

Ditempat terpisah, Wakil Sekjen PBNU Faisal Saimima membenarkan bahwa PBNU mengundang eks politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Effendy Choirie, Rabu (7/8/2024) besok.

Faisal Saimima menegaskan bahwa Gus Choi dinilai mengetahui riwayat kudeta terhadap Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di PKB oleh Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

"Undangan hari ini sudah kami kirimkan ke Beliau, semoga berkenan hadir sehingga bisa memberikan tambahan data kepada kami," ujar Faisal dalam keterangan tertulis, Selasa (6/8/2024).

Dalam undangan bernomor surat 2105/PB.03/B.I.01.08/99/08/2024 itu, Effendy diharapkan bisa datang ke Ruang Rapat Lantai 5 Gedung PBNU pada Rabu (7/8) pukul 12.30 WIB.

Sejauh ini sudah ada dua tokoh yang diundang PBNU terkait hal ini, yakni mantan Sekjen PKB, Muhammad Lukman Edy serta Sekjen PKB Hasanuddin Wahid.

Lukman Edy menghadiri undangan, sedangkan Hasanuddin Wahid absen. Konflik antara PBNU dan PKB bermula dari Panitia Khusus Hak Angket DPR-RI terkait penyelenggaraan haji 2024.

Pansus tersebut disahkan oleh Wakil Ketua DPR-RI Muhaimin Iskandar dan dibentuk karena menilai Kementerian Agama bermain dalam kebijakan kuota haji khusus.

Hal ini menanggapi pembentukan pansus tersebut, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menilai ada dendam pribadi dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Sebab, pansus tersebut dinilai mengincar Kementerian Agama yang sedang dipimpin Yaqut Cholil Qoumas yang merupakan adik dari Ketua Umum PBNU.

Editor: Surya