Kelangkaan Solar Jadi Penyebab Terlantarnya 208 PMI di Pelabuhan Internasional Batam Center
Oleh : Irwan Hirzal
Selasa | 29-03-2022 | 13:08 WIB
PMI-terlantar_(1).jpg
Ratusan PMI dari Malaysia saat menunggu jemputan di Pelabuhan Internasional Batam Center menuju tempat karantina di Rusun Tanjunguncang, Batuaji, Senin (28/3/2022). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sulitnya mencari bahan bakar minyak (BBM) jenis biosolar menjadi penyebab terlantarnya 208 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Pelabuhan Ferry Internasioal Batam Center pada Senin (28/3/2022) kemarin.

Kendaraan bus Trans Batam yang biasa melakukan penjemputan para PMI dari pelabuhan menuju tempat karantina Rumah Susun (Rusun) Tanjunguncang tidak mendapatkan biosolar.

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batam Salim melalui pesan singkat WhatsApp. "Kemarin biosolar habis, kami antre sampai sore tidak dapat. Pagi ini baru dapat," ujar Salim, Selasa (29/03/2022) pagi.

Para PMI terpaksa harus menunggu kendaraan oprasional pengganti. Sekitar pukul 21.30 WIB, para PMI akhirnya diangkut menggunakan 6 kendaraan pengganti.

"Permasalahan BBM solar tidak dapat makanya telat dijemput. Solar di Batam kosong. Tadi malam, 5 kendaraan cadangan dan 3 unit kendaraan Batalyon Raider Khusus 136/Tuah Sakti, Satpol 2 unit, dan Kodim 1 kendaraan," ujar Satgas Khusus Penanganan PMI, Pasi Ops Kodim 0316/Batam Kapten Inf Samjos Sirait.

Keterlambatan penjemputan PMI diketahui bukan kali pertama terjadi. Berdasarkan informasi di lapangan, dalam 1 bulan ini, para PMI dari negara Malaysia kerap terlantar di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center. "Sudah 1 bulan ini sering telat jemput," kata sumber.

Editor: Yudha