Hindari Pencitraan, Pemprov Kepri Fokuslah Tangani Covid-19
Oleh : Irwan Hirzal
Jumat | 07-05-2021 | 21:01 WIB
A-wirya-SILALAHIjpg1.jpg
Anggota DPRD Kepri, Wirya Putra Sar Silalahi. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Penyebaran Covid-19 di Provinsi Kepri terus meningkat. Kondisi ini, jangan sampai membuat Pemerintah Provinsi Kepri panik, sehingga terpancing melakukan tindakan dan aksi pencitraan.

Apalagi, jika aksi pencitraan itu kurang berdampak signifikan mengurangi penyebaran Covid 19 di provinsi ini.

Demikian ungkap anggota DPRD Kepri, Wirya Putra Sar Silalahi kepada BATAMTODAY.COM, Jum'at (7/5/2021). "Pemerintah Kepri fokus saja dengan program vaksinasi dan 3T serta terus mengajak masyarakat disiplin melakukan 3M. Itu yang lebih efektif," ujarnya.

Kita semua sudah mengetahui, lanjut Wirya, program nasional yang ditarget Presiden Jokowi adalah 1 juta vaksin per hari. Atau, karena ada lebih 10.000 Puskesmas seluruh Indonesia, atau setiap Puskesmas seharusnya mekakukan 100 vaksinasi per hari.

BACA JUGA: Serapan Anggaran APBD 2021 Macet, DPRD Kepri Bisa Gunakan Hak Interpelasi

"Di Kepri saat ini ada sekitar 70 Puskesmas yang terakriditasi. Kalau sesuai target nasional, seharusnya bisa mencapai 7000 atau secara persentase sebanyak 7.600 vaksinasi per hari," papar anggota DPRD Kepri dari Partai Nasdem itu.

Tapi ternyata sampai saat ini, lanjut Wirya, di Kepri masih sekitar 700 vaksin per hari, atau hanya 10 persen dari seharusnya yang diharapkan dicapai Kepri. Ini masih jauh dari target. Maka, seluruh Dinas Kesehatan (Dinkes) di Kepri, baik provinsi maupun kabupaten/kota harus meningkatkan langkah berkoordinasi agar target ini tercapai.

Demikian juga dgn 3T, test, tracing, treatment. Apakah Pemprov Kepri telah mencapai target WHO test per hari, yaitu mencapai 0,1% per minggu atau sekitar 300 test PCR per hari.

"Demikian juga dengan treatment, apakah rumah sakit di Kepri telah bisa meminimalkan orang yang meninggal karena Covid 19. Sebaiknya kita perlu belajar dari Singapura, karena mereka bisa meminimalkan penderita Covid 19, hanya 31 yang meninggal dunia dari total pasien 61.000 Covid 19 di sana," papar Wirya lagi.

Itulah seharusnya yang menjadi target utama Satgas Covid 19 di Kepri. Karena masih sangat jauh dari target. Jangan terpancing melakukan tindakan-tindakan pencitraan, yang hanya membuat rakyat makin susah. Karena sudah setahun ini menanggung dampak pandemi ini.

Contohnya, lanjut Wirya, tindakan Walikota Batam, H. Muhammad Rudi yang tidak menutup industri dan perusahaan di Batam, patut diapresiasi, karena itu bisa mengurangi dampak pengangguran di Batam.

"Kita tahu, Batam sangat terpukul dengan anjlokya wisatawan asing berkunjung di Batam. Kalau tahun 2019 ada 1,9 juta wisman ke Batam. Hitungan kita sampai Rp 17 triliun, pendapatan Batam dari wisman hilang per tahun. Bisa dibayangkan kalau industri dan perusahaan dipaksa tutup oleh pemerintah. Bisa terjadi kerusuhan sosial di Batam," papar Wirya mengakhiri.

Editor: Saibansah Dardani