Pembangunam SDM Merupakan Urat Nadi Pembangunan Bangsa
Oleh : Harjo
Rabu | 06-03-2024 | 12:24 WIB
Wabup-Bintan3.jpg
Wakil Bupati Bintan, Ahdi Muqsith, saat mengikuti Rembuk Gerakan Indonesia Tertib (GIT), yang diselenggarakan Kemenko Polhukam di Ballroom Marriot Hotel Harbour Bay Kota Batam, Rabu (6/3/2024). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Perubahan yang terjadi akibat derasnya arus kemajuan pengetahuan, dan teknologi, menjadi faktor yang patut diwaspadai. Berbagai fenomena ekonomi, sosial, budaya dan politik yang sangat dinamis, perlu mendapat perhatian khusus.

Pentingnya kolaborasi antar Pemerintah Pusat, Kementerian, Lembaga hingga Pemerintah Daerah, dalam melakukan terobosan guna mempersiapkan SDM yang berkualitas.

Karena pembangunam SDM merupakan urat nadi dari pembangunan bangsa, mengingat Indonesia akan dihadapkan dengan bonus demografi di tahun 2045. Hal itu dibahas dalam Rembuk Gerakan Indonesia Tertib (GIT), yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI di Ballroom Marriot Hotel Harbour Bay Kota Batam, Rabu (6/3/2024).

"Sering kita lihat di sekeliling kita, kalau untuk ketertiban masyarakat memang masih banyak yang perlu dibenahi di sana sini. Budaya antre, budaya tertib, budaya penegakan hukum, banyak yang perlu ditingkatkan. Cukup sulit merubah kebiasaan, tetapi bukan hal yang mustahil," kata Wakil Bupati Bintan, Ahdi Muqsith, usai mengikuti GIT.

Pembangunan SDM yang tengah dicanangkan dan digencarkan pemerintah, memang harus diiringi dengan budaya tertib di tengah masyarakat, hingga hal terkecil.

Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah dituntut untuk melakukan semua upaya dan inovasi, untuk menghasilkan penyediaan pelayanan publik yang lebih transparan, tertib dan pasti.

Selanjutnya perbaikan fasilitas dan budaya pelayanan yang lebih baik, sinergitas program dan kebijakan pemerintah serta pembangunan infrastruktur yang lebih merata dan berkesinambungan. Dengan demikian, kesadaran untuk tertib yang diusung oleh GIT akan terbangun dan terbumikan secara sendirinya di masyarakat.

Editor: Gokli