Lima Program Strategis PKUB Kemenag Perkuat Kerukunan Umat Beragama di Indonesia
Oleh : Redaksi
Rabu | 01-01-2025 | 13:44 WIB
01-01_program-kemenag_02392389238.jpg
Kepala PKUB, Muhammad Adib Abdushomad. (Kemenag)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama terus memperkuat harmoni sosial di Indonesia melalui serangkaian program inovatif sepanjang 2024.

Kepala PKUB, Muhammad Adib Abdushomad, menyampaikan pihaknya telah menjalankan lima program utama yang dirancang untuk mempromosikan toleransi dan menjaga kerukunan umat beragama, baik di tingkat nasional maupun internasional.

"Kami menghadirkan program-program strategis untuk meningkatkan kesadaran sosial sekaligus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menciptakan keharmonisan," ujar Adib di Jakarta, Selasa (31/12/2024), demikian dikutip laman Kemenag.

1. Digitalisasi Kampanye Kerukunan Umat Beragama

PKUB memanfaatkan teknologi digital untuk menyebarkan pesan perdamaian, salah satunya melalui program ClasS of Religion. Kampanye ini menggandeng influencer lintas agama, seperti Habib Ja’far, untuk menjangkau lebih dari 6 juta generasi Z dan milenial.

Selain itu, Podcast Kerukunan Tematik juga menjadi sarana diskusi lintas agama yang melibatkan tokoh-tokoh seperti mantan Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin, Dude Herlino, Oki Setiana Dewi, dan Ketua PGI. "Kami menyampaikan pemahaman agama yang ramah dan santun melalui media sosial untuk menjangkau generasi muda," kata Adib.

2. Dialog Lintas Iman (Interfaith Dialogue)

Indonesia menunjukkan komitmen globalnya dalam mempromosikan toleransi melalui Interfaith Dialogue di Serbia. Kegiatan ini mengangkat Indonesia sebagai contoh keberhasilan menjaga kerukunan antar umat beragama. "Kami membuktikan bahwa Indonesia adalah role model toleransi dan perdamaian di kancah internasional," jelas Adib.

3. Peningkatan Kompetensi Internal

PKUB juga fokus memperkuat kompetensi pegawainya melalui program pembinaan dan kegiatan penguatan tim. "Harmoni internal kami pastikan berjalan optimal, sehingga program kerukunan yang kami jalankan lebih efektif," katanya.

4. Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan

PKUB meluncurkan sistem deteksi dini konflik sosial yang berdimensi keagamaan. Sistem ini dirancang untuk memitigasi potensi konflik sebelum eskalasi terjadi. "Program ini memungkinkan respons cepat terhadap isu sensitif, menjaga perdamaian masyarakat," ujar Adib.

5. Gebyar Toleransi

Sebagai bagian dari kampanye kerukunan, PKUB mendanai kegiatan masyarakat yang mempromosikan toleransi. Bantuan hingga Rp 50 juta diberikan untuk menyelenggarakan berbagai acara yang melibatkan komunitas lintas agama.

Muhammad Adib menegaskan bahwa kerukunan adalah fondasi utama bangsa. "Kami berharap Indonesia terus menjadi inspirasi dunia dalam menjaga harmoni antar umat beragama. PKUB berkomitmen melanjutkan inovasi untuk memperkuat kerukunan sosial di seluruh wilayah Indonesia," tutupnya.

Editor: Gokli