Sering Terjadi Kecelakaan, Jalan Trans Barelang Butuh Marka dan Rambu Jalan
Oleh : Hendra Mahyudi
Kamis | 24-10-2019 | 10:16 WIB
laka-barelang1.jpg
Salah satu korban kecelakaan di Jalan Trans Barelang meninggal dunia. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dalam sebulan, dua kecalakaan tragis terjadi di jalan lintas Trans Barelang. Empat nyawa telah melayang, dan satu orang lagi masih dirawat intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Embung Fatimah, Batuaji.

Pantauan BATAMTODAY.COM di lapangan, sepanjang jalan memang sepi jika dilihat dari intensitas kendaraan yang berlalu-lalang. Sementara kontur jalan yang menghubungkan Batam-Rempang-Galang ini juga bisa dikatakan hampir sama seperti jalan lainnya di kota Batam. Lurus, menanjak, berkelok, dan menurun.

Masyarakat mengatakan kondisi jalan juga terkesan mulus, bisa dikatakan tak ada spot yang berlubang. Kondisi jalan seperti ini terkadang memang membuat pengendara sedikit lebih kencang memacu kendaraan mereka. Terutama di malam hari, karena keadaannya yang sepi.

Diukur dari Google maps, jarak panjang jalan dari Simpang Barelang, Tembesi menuju Jembatan I Raja Haji Fisabilillah adalah kurang lebih sekitar 10.7 kilometer.

Hanya saja yang menjadi fokus perhatian adalah di kiri-kanan jalan masih ada yang kurang, yakni seperti marka dan juga rambu keselamatan sebagai pengingat para pengendara.

Seorang pengguna jalan, Bobi Sutisna, mengatakan, kelengkapan marka dan rambu-rambunya bisa dikatakan masih kurang. Ia berharap adanya peningkatan rambu lalu lintas sebagai pengingat perjalanan selama berkendaraan.

"Pasalnya ketika kita berkunjung ke jembatan I hingga jembatan VI ujung jalan ini, terlihat sangat masih minim adanya marka dan rambu pengingat pengendara yang melintas," ujarnya.

Meski kita memahami kecelakaan ialah serupa takdir yang memang tidak bisa dielakkan, namun setidaknya keberadaan marka dan rambu itu akan mampu menimalisir kejadian yang tak diharapkan.

Harapan ini disampaikan warga pasca seringnya kejadian tabrakan yang bahkan dalam sebulan dua kecelakaan yang merenggut 4 nyawa pengendara. Seperti kecelakaan baru ini antara sepeda motor dan truk pengangkut ayam di depan Simpang Panaran, yang menewaskan ayah dan anak, serta sang ibu masuk IGD RSUD Embung Fatimah.

Kecelakaan terakhir ini hendaknya jadi tolak ukur untuk meningkatkan pengamanan di sepanjang jalan Trans Barelang. Yakni berupa penambahan rambu atau marka pengingat, sehingga pengendara lebih berhati-hati saat melintas.

"Marka dan rambu jalan masih minim. Lokasi-lokasi rawan ini harusnya dibuat pengingat khusus misalkan garis penghambat kelajuan kendaraan, atau lainnya," kata Murni Haryati, warga perumahan Cipta Asri, Tembesi, Rabu (23/9/2019) sore kemarin.

Sementara itu, Rusdi Andi, lebih berharap akan adanya marka pengingat rawan kecelakaan ditempel di sepanjang jalan itu untuk mengingatkan pengendar agar lebih hati-hati.

"Kalau ada plang peringatan setidaknya bisa mengingatkan kita agar hati-hati. Pengendara tahu mana titik-titik rawan. Depan Panaran ini misalkan sudah puluhan kecalakaan lalulintas tapi sampai sekarang tak ada peringatan rawan kecelakaan," katanya.

Sementara itu, saat Kadishub Batam Rustam Efendi dikonfirmasi perihal keluhan masyarakat, yang bersangkutan belum bisa memberikan jawaban. Panggilan telepon juga tidak direspon.

Editor: Yudha