Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Resmikan Kantor Bawaslu Kepri

Isdianto Sebut Anggota Bawaslu di Kepri Tukang Gertak dan Manfaatkan Jabatan
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 06-08-2018 | 18:28 WIB
kantor-bawaslu-kepri.jpg Honda-Batam
Wakil Gubernur Isdianto bersama Ketua Bawaslu RI Abhan serta jajaran meresmikan Kantor Bawaslu Kepri di Kota Tanjungpinang, Senin (6/8/2018). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Wakil Gubernur Isdianto mengatakan, sejumlah anggota Bawaslu di kabupaten/kota, Provinsi Kepri, masih menjadikan profesi pengawasan Pemilu sebagai ladang dalam mencari keuntungan, dengan cara menggertak dan menakut-nakuti Calon legislatif.

Akibatnya, kata Isdianto, keberadaan Bawaslu terkadang menjadi momok bagi Calon legislatif peserta Pemilu. Hal itu, kata Isidianto, disebebakan Bawaslu di kabupaten/kota yang kurang mengerti dan tahu tugas dan fungsinya sebagai penagawas pelaksanan Pemilu.

Hal itu dilaporkan Isidanto kepada Ketua dan anggota Bawaslu RI, Abhan dan Firz Edward Siregar dalam peresmian Kantor Bawaslu Kepri di Tanjungpinang, Senin (6/8/2018).

"Di daerah kabupaten/kota, keberadaan Bawaslu ini kadang menjadi momok bagi Caleg. Karena kadang tidak tahu dan tidak mengerti tugas dan fungsinya masing-masing, sering menggertak dan hal ini kita harapkan tidak terjadi lagi," kata Isdianto.

Anggota Bawaslu di kabupaten/kota, sambung Isdianto, hendaknya harus memiliki integritas dan profesionalisme dalam menegakan aturan Pemilu, hingga tidak menjadikan profesi sebagai ladang penghasilan menggertak dan memeras Calon legislatif.

"Jadilah Bawaslu yang menjadi sahabat masyarakat, bukan yang menjadikan masyarakat takut. Bagi anggota Bawaslu di daerah kabupaten/kota, sangat perlu Ketua Bawaslu RI untuk mensosialisasikan apa tugas dan fungsi dari Bawaslu ini," sebutnya.

Harapan ke depan, tambah Isidanto, kinerja Bawaslu di kabupaten/kota dan di Kepri dapat lebih baik, dan sinergitas masyarakat dan Bawaslu dapat terjalin.

Sementara itu, Ketua Bawaslu RI Abhan mengatakan, Pemilu 2019 diharapkan berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan perpecahan tetapi menjadi pemikat pada jalan Tuhan serta dan alat pemersatu bangsa Indonesia.

Suksesnya Pemilu 2019, tambah Abhan, ditentukan oleh tiga komponen, yaitu komponen peyelenggara KPU dan Bawaslu. Integritas penyelenggara sebut Abhan adalah harga mati atas dasar itu, jika ada penyelenggara dan pengawas Pemilu yang tidak berintegritas, maka anggota penyelenggara tersebut dapat dilaporkan ke Bawaslu Pusat maupun Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

"Komponen kedua, Peserta Pileg dan Pilpres itu sendiri. Parati politik juga harus punya integtitas, untuk taat pada aturan dan mekanisme yang berlaku, hingga pelaksanan Pemilu berjalan dengan biak," tegasnya.

Peserta Pemilu, tidak boleh menggunakan politik SARA dan politik uang. Kemudiaan komponen masyarakat sebagai pemilik hak pilih. Masyarakat, tambahnya, sebagai pemilik hak suara, akan menentukan arah pembangunan serte kepemimpinan legislatif dan presiden lima tahun ke depan.

"Oleh karena itu, kami mengimbau pada masyarakat agar sadar dan lebih pintar dalam mengunaka hak pilihnya, bukan karena uang atau tekanan sesuatu hal hingga datang dan memilik di TPS," ujarnya.

Selanjutnya, kepada Bawaslu kabupaten/kota dan provinsi, Abhan juga meminta agar selalu siap siaga dalam melaksanakan pengawas Pemilu mendatang.

Pada persemian Kantor Bawaslu Kepri ini, juga dilakukan penandatangan MoU kerja sama Pengawasan Pemilu dengan Universitas Putra Batam, STAI Miftahul Ulum serta Kwarda Gerakan Pramuka Provinsi Kepri.

Editor: Gokli