KNSR dan FPR Kepri Usulkan Pulau Galang jadi Tempat Penampungan Pengungsi Rohingya
Oleh : Charles Sitompul
Jum\'at | 29-09-2017 | 10:38 WIB
KNSR-dan-FPR-Kepri.jpg
Komite Nasional Solidaritas Rohinya (KNSR) dan Forum Peduli Rohinya Kepri (FPRK) usai menemui Pimpinan DPRD Kepri. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Komite Nasional Solidaritas Rohinya (KNSR) dan Forum Peduli Rohinya Kepri (FPRK) mengusulkan Pulau Galang di Kota Batam, Provinsi Kepri jadi tempat penampungan pengungsi Rohingya.

Usulan Pulau Galang untuk tempat penampungan sementara korban kemanusiaan pengungsi Rohingya itu, diajukan KNSR dan FPRK kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.

Presiden KNSR, Syuhelmaidi Syukur dan Ketua Forum Peduli Rohinya Kepri, Ahmad Fauzi Ahmandaris mengatakan, selain pengusulan Pulau Galang sebagai tempat pengungsi Rohingya, KNSR dan FPR Kepri, juga melakukan kerja sama ?penyaluran bantuan kemanusiaan Rohingya yang ditangani tim aksi Cepat tanggap KNSR.

Selain pengggalangan dana untuk bantuan kemanusian, Ahmad Fauzi mengatakan, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan KNSR dalam penyediaan tempat lokasi penampungan, dan pengusutan kejahatan kemanusiaan (Genosida) terhadap suku bangsa Rohingya, serta mendesak Semua element agar mewujudkan kemanan dan perdamaian di Myanmar.

Sebagi langkah lanjut, tambah Ahmad Fauzi, Tim KNSR pusat yang dipimpin Presiden KNSR Syuhelmaidi Syukur bersama anggota lainya, juga telah mendatangi pemerintah dan DPRD Kepri, serta melakukan Survey langsung di Pulau Galang.

Kepada wartawan Presiden KNSR Syuhelmaidi Syukur, mengatakan, selain mengucapakan trimakasih kepada pemerintah dan masyarakat Kepri atas kepdeuliaan kemanusaiaan terhadap Rohingya, pihaknya juga mendesak pemerintah, melalui Kementeriaan Luar Negeri, serta pihak-pihak lain, untuk mendorong terjadinya perdamiaan di Myanmar.

Dalam penanganan kejaatan dan korban kemanusiaan di Myanmar, kata Syuhelmaidi Syukur, KNSR melakukan 3 hal dalam penanganan pengungsi dan kejahatan kemanusiaan di Myanmar.

"Pertama, kami mendorong semua anggota dan komuntas yang ada agara dapat membantu pengungsi Rohingya, selain itu kami juga mendesak pengusutan kejahatan kemanusiaan yang terjadi dan segera mewujudkan kedamaian di Myanmar," katanya, Jumat (28/9/2017).

Data terkahir tambah Syuhelmaidi, hingga saat ini jumlah pengungsi yang suda menyebrang dari, Raghine State Myanmar sudah mencapai 436 ribu orang ke Bangladesh. ?Dari jumlah tersebut, di perbatasan Myanmar-Bangladesh juga masih banyak pengungsi yang terjebak dengan lahan ranjau.

"Sedangkan negara India dan Srilangka, kami dapat Info menolak ratusan pengungsi Rohingya. Atas dasar itu, kami meminta agar Indonesia sebagai negara besar untuk dapat peduli menampung pengungsi Rohingya," ujarnya.

Pulau Galang-Batam, sebagai kawasan bekas pengungsi Vietnam, tambah Syuhelmadi, diharapakan menjadi lokasi dan kawasan yang pas untuk menampung sementara pengungsi Rohingya tersebut.

"Dengan sejarah Pulau Galang yang menampung ratusan ribu penduduk Vietnam beragama Budhis dan Khatolik, diharapkan akan membuka mata dunia khusunya Myanmar bahwa Indonesia meruakan bangsa besar yang peduli dengan hak azasi manusia," sebutnya.

Indonesia kata Presiden KNSR ini, harus menampung warga Rohingya kalau datang ke Indonesia, serta melakukan uaya lain dalam mewujudkan perdamaiaan di muka bumi.

Untuk mewujudkan Pulau Galang sebagai penampungan pengungsi Rohingya itu, KNSR dan FPR Kepri, juga menemui Gubernur dan Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak. Dalam Pertemuan itu, KNSR mnyatakan Pemerintah Provinsi Kepri, sangat menyambut dengan baik, kendati memang persetujuan penampungan warga Rohingya tersebut, serta lokasi yang akan ditetapkan nantinya harus melalui persetujuan dari Pemerintah Pusat.

"Kami sangat berterimakasih atas respond dan tanggapan positif pemerintah ?dan DPRD Kepri, kendati nantinya harus melalui persetujuan dari pusat," jelasnya.

Pemprov Kepri dan DPRD Kepri tambah dia, sama-sama menyetujui untuk penempatan satu pulau menampung pengungsi Rohingya ini, mengenai realisasi dan tempat, apakah nantinya Pulau Galang atau pulau lainya di Kepri akan dijajaki setelah adanya izin dan persetujuan dari Pemerintah Pusat.

Selain menemui pejabat Kepri, KNSR juga mengaku telah melihat langsung kondisi tempat pengungsian Pulau Galang, dan secara umum fasilitas pengungsiaan di sana sangat terawat, fasilitas umum dan fasilitas sosial serta post-post pengamanan dalam menghindari kriminal masih sangat terjaga.

"Dari fasilitas, Pulau Galang sangat layak untuk menerima pengungsi Rohingya dan selanjutnya dukungan daerah akan kami sampaikan ke Pusat. Dengan harapan Indonedia tidak menunda-nunda lagi dan apabila perlu dapat dilakukan penjemputan pengungsi Rohingya," pungkasnya.

Editor: Gokli