Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Napak Tilas di Pulau Penyengat, Menteri Kebudayaan Dukung Pembangunan Tugu Bahasa
Oleh : Redaksi
Senin | 10-03-2025 | 19:04 WIB
FadliZon-Penyengat1.jpg Honda-Batam
Napak tilas Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon di Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. (Pemprov Kepri)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Melakukan Napak tilas di Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Senin (10/3/2025), Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon melakukan berbagai kegiatan berkenaan sejarah serta budaya di pulau asal Bahasa Indonesia ini.

Didampingi Gubernur Kepri H Ansar Ahmad SE MM, Fadli Zon terlihat begitu bersemangat menyinggahi sejumlah destinasi yang ada di Pulau Penyengat.

Fadli Zon, bersama Gubernur Ansar juga Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah, menziarahi makam Engku Putri Raja Hamidah, lalu makam dua pahlawan nasional yakni Raja Haji Fisabilillah dan Raja Ali Haji.

Selain itu, politisi yang telah dua kali berkunjung ke Pulau Penyengat ini menyempatkan diri mencuci muka di sumur yang ada di awah bangunan Balai Adat.

Tak cuma sampai di situ, Menteri bergelar Datuak Bijo Dirajo Nan Kuniang ini bahkan menyempatkan diri mengenakan pakaian adat Melayu, lalu berpose di panggung pelaminan yang ada di dalam bangunan yang dulunya berfungsi sebagai tempat pertemuan para Sultan dan Bangsawan.

Selain itu, Fadli Zon bersama Gubernur juga menyempatkan diri berkunjung ke Balai Maklumat Indera Sakti dan Kutubkhanah Marhum Ahmadi, dua perpustakaan yang menyimpan berbagai manuskrip dan kitab penting, baik yang diproduksi di Pulau Penyengat maupun yang didatangkan dari luar pulau itu.

Fadli Zon bersama Gubernur Ansar dan rombongan terlebih dahulu melaksanakan shalat zuhur berjamaah du Masjid Raya Sultan Riau sebelum akhirnya meninggalkan Pulau Penyengat.

Mendukung Pembangunan Tugu Bahasa

"Ini kali kedua saya ke Pulau Penyegat," kata Fadli Zon didampingi Gubernur Ansar dan Ketua LAM Kepri.

Kunjungannya keduanya ini dia katakan untuk melihat langsung berbagai situs dan artefak di pulau yang ditetapkan sebagai cagar budaya nasional itu.

Tonggak dari bahasa Melayu yang jadi dasar bahasa persatuan Indonesia, saya pikir Penyengat harus dijadikan sebagai pulau yang hidup, dinamis.

Ia juga berharap dilaksanakan berbagai kegiatan ekspresi budaya, ingin menghidupkan narasi dan literasi bahwa Pulau Penyengat merupakan pulau asal Bahasa Persatuan Indonesia.

"Kita tahu bahasa di negara kita sangat banyak. Kita tahu ada banyak warga negara kita dulunya tidak bisa berkomunikasi, sampai akhirnya dipersatukan oleh bahasa Indonesia yang tonggaknya berasal dari Pulau Penyengat ini," papar Fadli Zon.

Ia sangat mendukung adanya rencana Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau membangun monumen atau Tugu Bahasa di Pulau Penyengat.

"Mudah-mudahan dapat direalisasikan sebagai pengikat sejarah mengenai asal Bahasa Indonesia yang tidak dapat dilupakan," tutupnya.

Editor: Yudha