Indonesia dan Singapur Gelar Indopura Sar Exarcise XXXIV
Oleh : Roland Hasudungan Aritonang
Kamis | 01-09-2016 | 19:02 WIB
Indonesia-Singapura.gif

Badan SAR Nasional telah melaksanakan latihan SAR gabungan antara dua negara Indonesia dan Singapura (Indopura) (Foto: Roland Hasudungan Aritonang)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Dalam rangka menjalin kerja sama antara dua negara, Badan SAR Nasional telah melaksanakan latihan SAR gabungan antara dua negara Indonesia dan Singapura (Indopura). Di mana latihan ini seperti latihan gladi posko dan latihan gladi lapangan yang dilaksanakan selama tiga hari. 

‎Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Indonesia, Brigjen TNI Marinir Ivan Ahmad Rizki Titus mengatakan, ini merupakan latihan gabungan bersama antara Singapura dan Indonesia, dan jika dilihat dari tahun ke tahun, hasilnya memiliki peningkatan yang signifikan. Sehingga beberapa kendala yang diperoleh dapat diperbaiki secara bersama-sama atau dengan kerja sama yang baik.

"Beberapa kendala yang didapat seperti di tahun yang lalu kita dapat perbaiki di sini," ujar Ivan Ahmad Riski, saat ditemui di Hotel CK pada saat penutupan Indopura Sar Exarcise XXXIV, Kamis (1/8/2016).

Ahmad menjelaskan, acara ini dilakukan selama tiga hari, sehingga apa yang didapat dan kekurangan apa yang didapat, bisa diperbaiki di hari kedua. Hal ini sangat bermanfaat bagi hubungan kerja sama antara kedua negara, khususnya dalam melaksanakan operasi SAR ‎nantinya.

"Sehingga dari pihak SAR Indonesia maupun Singapura ‎jika nantinya terjadi sesuatu baik itu bencana maupun kejadian lainnya," katanya.

Menurutnya, dengan komunikasi yang baik dan persepsi yang sama, kita dapat melakukan dan berhasil dalam melaksanakan simulasi SAR yang akan datang.

‎Sementara itu,  Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Singapura mengatakan, latihan ini sungguh sukses sekali dan dirinya melihat tali persaudaraan makin erat dalam usaha melaksanakan operasi SAR.

"Kerja sama ini saya lihat semangatnya betul kuat sekali dan mesra sekali," pungkasnya.

‎Acara lLatihan SAR gabungan antara dua negara Indonesia dan Singapura (Indopura)‎ Sar Exarcise XXXIV‎  di mulai 29 Agustus – 1 September 2016 yang dilaksanakan di Ball Room Hotel CK Tanjungpinang dan dibuka oleh Direktur Operasi & Latihan yang diwakili oleh Kasubdit Siaga dan Latihan Basarnas Rusliansyah SSos, Senin (29/08/2016). ‎

Pada kesempatan ini, juga disajikan simulasi operasi pencarian korban kecelakaan pesawat yang melibatkan Indonesia dan Singapura. Skenario simulasi ini mengasumsikan pukul 08.10 WIB sebuah pesawat fokker 50 dengan call sign Alpha 321, melakukan penerbangan dari Bandara Halim Perdana Kusuma menuju Matak, Riau. Selang 45 menit kemudian, pesawat dengan 20 POB tersebut melakukan kontak komunikasi dengan ATC Singapura, meminta belok kiri sejauh 20 mile dari jalurnya.

ATC Singapura pun terus memantau penerbangan Fokker 50 Alpha 321 ini. Namun pada pukul 09.00 WIB pesawat tersebut tidak terpantau lagi di radar ATC Singapura.

Posisi terakhir pesawat diketahui berada sekitar 110 nautical mile (NM) arah timur dari Bandara Changi. ATC Singapura menyatakan, fase darurat terhadap pesawat tersebut. Kejadian ini langsung diinformasikan oleh ATC Singapura ke Command Centre Kantor Pusat Basarnas, yang selanjutnya diteruskan ke kantor SAR Tanjung Pinang.

Usai menerima informasi tersebut, Kantor SAR Tanjung Pinang segera menyiapkan personil dan peralatan untuk melakukan operasi pencarian dan pertolongan korban.

Adapun peralatan utama dari Indonesia yang digunakan yakni Helikopter SAR Douphin, CN295 TNI AU,  KN SAR Purworejo, Rescue Boat Kantor SAR Tanjung Pinang, dan Rigid Inflatable Boat (RIB). Sementara pihak Singapura mengerahkan satu unit RSAF CH47SD (Chinook) dan satu unit RSAF Fokker50/C130.  

Sebelumnya juga telah disebar sebanyak 20 bouy yang mempresentasikan 20 POB yang akan ditempatkan di titik koordinat di mana pesawat diasumsikan hilang kontak.

Unsur yang terlibat terdiri dari Kantor SAR Tanjung Pinang, Kantor SAR Pontianak, Kantor SAR Pangkal Pinang, TNI AU, KNKT, serta Potensi SAR di Provinsi Kepulauan Riau.‎

Editor: Udin