Zat Besi dalam Susu Pertumbuhan untuk Meningkatkan Imunitas Anak
Oleh : Redaksi/Alex
Jumat | 07-02-2025 | 19:04 WIB
Ilustrasi-Susu11.jpg
Ilustrasi susu. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kandungan zat besi dalam susu pertumbuhan misalnya, dapat meningkatkan daya tahan tubuh, membantu perkembangan otak, dan membantu pertumbuhan fisik. Kekurangan zat besi dapat menghambat tumbuh kembang si Kecil. Maka dari itu, tidak mengherankan jika susu dimasukkan sebagai salah satu asupan untuk kebutuhan gizi seimbang anak.

Pakar Gizi Universitas Muhammadiyah Jakarta, Prof. Dr. Tria Astika Endah mengatakan dalam gizi seimbang susu pertumbuhan memainkan peran penting dalam komposisi gizi seimbang. Menurutnya, anak-anak di masa tumbuh kembangnya membutuhkan sekurang-kurangnya protein hewani dalam komposisi lauk mereka. Kebutuhan protein hewani nantinya dapat dipasok dari susu.

"Isi piring penuh kalau kita belah, dua pertiganya karbohidratnya, boleh nasi, boleh kentang, boleh umbi-umbian. sepertiganya lagi adalah komponen protein. Proteinnya ada hewani, ada nabati, termasuk susu di dalamnya," kata Tria.

Agar optimal, Prof Tria menyebut susu pertumbuhan dapat menjadi pilihan untuk diberikan untuk tumbuh kembang secara optimal. Susu pertumbuhan mengandung tambahan nutrisi penting seperti prebiotik FOS:GOS, asam lemak esensial omega-3&6, serta AHA dan DHA guna mendukung fungsi pencernaan yang optimal serta perkembangan kognitif anak.

"Susu pertumbuhan sendiri memang diperlukan untuk membantu pertumbuhan. Secara kandungan gizi ada tambahan-tambahan yang perannya adalah untuk membantu tumbuh kembang anak," tutur Prof Tria.

Pentingnya susu dalam komposisi konsep makanan bergizi disadari oleh banyak negara-negara maju. Hal itu membuat susu dimasukkan ke dalam sejenis program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang baru dilaksanakan di Indonesia di awal tahun 2025. Dampaknya pun membuat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di negara-negara tersebut menjadi tinggi.

Salah satu negara maju, Finlandia memiliki skor IPM yang tinggi yakni 0,942 berdasarkan data United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 2022. Diketahui, Finlandia telah menyediakan makanan sekolah gratis berserta susu bagi siswa sekolah dasar dan menengah sejak tahun 1943.

Di Jepang, program makan siang di sekolah, atau ky?shoku dimulai sejak 2004, termasuk susu skim atau produk susu fermentasi dalam menu sehari-hari untuk siswa SD dan SMP. Skor IPM Jepang mencapai 0,92.

Sementara di Swedia, makan siang gratis telah diberikan sejak 1973, dan susu sering kali menjadi bagian dari menu tersebut, di samping menu utama yang biasanya mencakup daging, ikan, atau telur, serta buah-buahan. Swedia pun salah satu negara yang meraih skor IPM tertinggi yakni dengan 0,925 pada tahun 2022.

"Riset-riset membuktikan bahwa makanan bergizi plus susu di negara berkembang terutama maju itu memang sangat suka dengan susu," kata Tria.

Lebih lanjut, Prof Tria turut menyebut pentingnya susu dapat dimulai sejak masa mengandung. Menurutnya, terdapat perbedaan signifikan ibu yang mengonsumsi susu dan tidak sama sekali. Berdasarkan berbagai penelitian, pertumbuhan janin yang menjadi signifikan di dalam kandungan jika sang ibu rutin mengonsumsi susu.

"Konsumsi susu pada saat hamil itu dapat meningkatkan hormon pertumbuhan jadi janin berkembang lebih baik sehingga peningkatan frekuensi konsumsi susu itu sejalan dengan peningkatan pertambahan berat badan pada janin pada masa kehamilan," ungkap Prof Tria.

Editor: Yudha