Jawab Sorotan Masyarakat

Andar Perdana akan Tingkatkan Kinerja Penegakan Hukum Berkesinambungan di Kepri
Oleh : Charles Sitompul
Sabtu | 23-07-2016 | 13:10 WIB
kajati-andar15.jpg

Kepala Kejaksaan Tinggi Kepri, Andar Perdana SH.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepala Kejaksaan Tinggi Kepri, Andar Perdana SH, mengaku bangga dan menyampaikan apresiasi pada seluruh staf dan pegawai Kejati Kepri atas kinerja penegakan hukum di wilayah kerjanya.

Rasa bangga dan apresiasi terhadap kinerja anak buahnya, disampaikan Kajati Andar Perdana kepada BATAMTODAY.COM, usai pelaksanaan upacara peringatan Hari Adhiaksa di Kejati Kepri, Jumat (22/7/2016).

Sedangkan mengenai sorotan masyarakat terhadap kinerja kejaksaan di Kepri, khususnya dalam penyelesian sejumlah tunggakan kasus korupsi yang dinilai kurang tranparan dan profesonal, Andar mengatakan hal itu jadi masukan guna meningkatkan kinerja lembaganya.

"Dalam penanganan korupsi, kami tidak berhenti di sini aja, hanya melakukan penetapan dan penahanan terhadap 8 tersangka. Kami akan terus melakukan penyidikan terhadap kasus-kasus lainnya. Kejaksaan juga harus berkeja sesuai dengan perintah Jaksa Agung, serta perintah Presiden," ujar Andar.

Kajati juga menilai, penahanan terhadap 8 tersangka korupsi oleh penidiknya, sudah menjawab sebagian pertaanyaan masyarakat selama ini terkait penanganan kasus korupsi di Kejati Kepri. Begitu juga terkait beberapa terpidana korupsi yang belum dilakukan eksekusi atas putusan pengadilan, pihaknya akan segera menelaah putusan dan upaya hukum yang dilakukan.

"Kami akan melihat hasil upaya hukumnya. Dan kalau kasasi atau bandingnya ditolak, akan segera kami lakukan eksekusi. Kejaksaan akan terus maksimal dan tingkatkan penegakan hukum yang berkesinambungan di Kepri," ujarnya.

Dalam program penegakan hukum, Andar menambahkan, ‎memenjarakan orang sebanyak-banyaknya bukan merupakan target kejaksaan. Tetapi lebih pada menyelamatkan keuangan negara dengan penegekan hukum yang berkeadilan.

"Sebagaimana perintah Periden dan Jaksa Agung, penegakan hukum dilakukan dengan kedailan yang berkeseimbangan. Penegakan hukum jalan, pelaksanaan pembangunan juga jalan. Sehingga penegakan hukum tidak menjadi ketakutan yang mengakibatkan macetnya penyerapan anggaran pembangunan," ujarnya.

Sebelumnya, Jaksa Agung Prasetyo mengakui, masih ada jaksa-jaksa nakal di lingkungan kejaksaan. Jaksa Agung pun mengimbau jajarannya agar melakukan penindakan terhadap oknum-oknum jaksa nakal tersebut.

"Ada masalah di internal karena masih ada beberapa oknum warga adhyaksa yang masih melakukan paradigma-paradigma lama, masih gemar melakukan hal-hal yang bersifat tercela, katakanlah misalnya menyalahgunakan wewenang dan kekuasaan," kata Prasetyo, seperti dilansir laman Sekretariat Kabinet, Jumat (22/7/2016).

Menurut Jaksa Agung, pihaknya berusaha keras agar hal-hal itu harus segera diakhiri. "Kita sudah meminta Jaksa Agung Muda dan para Kajati untuk melihat masalah yang sangat serius yang harus kita tindak lanjuti," ujarnya.

Sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, jaksa adalah salah satu pilar penegak hukum yang utama. Karena itu, kejaksaan perlu meraih kepercayaan publik dengan memperbanyak jaksa yang jujur dan profesional.

"Itulah sosok jaksa idaman kita semua. Teruskan perubahan, berantas jaksa yang menghambat terwujudnya penegakan hukum dan keadilan," kata Presiden Jokowi melalui akun instagram yang diunggahnya beberapa saat lalu. Pesan ini disampaikan Presiden Jokowi dalam menyambut Hari Bhakti Adhyaksa ke-56, Jumat (22/7/2016).

Editor: Dodo