Agung Mulyana Temui Jonan Bahas Konektivitas Transportasi di Kepri
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 07-10-2015 | 11:24 WIB
agung-mulyana-harmoni.jpg
Penjabat Gubernur Kepri, Agung Mulyana.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Penjabat Gubernur Kepri, Agung Mulyana direncanakan akan menemui Menteri Perhubungan Ignatius Jonan, untuk mempertanyakan, proyek Pelabuhan Tanjung Berakit yang telah menelan dana Rp 62 miliar namun hingga saat ini masih terbengkalai, Rabu (7/10/2015).

Penjabat Gubernur yang didampingi Kepala Dinas Perhubungan Kepri, Muramis, rencananya juga akan menanyakan pengadaan transportasi kapal perintis serta sarana pelabuhan dan bandara perintis di Provinsi Kepri. 

"Sebenarnya pekan lalu, kami mau menemui Menteri Perhubungan, tetapi karena menteri Jonan ada agenda lain, hingga dijadwalkan ulang hari ini, mudah-mudahan beliu dapat ditemui, dapat kita diskusikan sejumlah permasalahaan perhubungan di Kepri," kata Agung.

Dalam pertemuan nanti, Agung akan meminta Menteri Perhubungan untuk segera mengoperasikan Pelabuhan Tanjung Berakit di Bintan. Selain itu, akan mempertanyakan, janji menteri sebelumnya untuk menambah dua kapal perintis yang akan melayani rute sejumlah Pulau di Kepri.

"Intinya, tujuan kita bertemu pak Menteri, untuk menggesa konektivitas yang sedang berjalan," kata dia.. 

Sementara, Muramis menambahkan, sejumlah proyek pembangunan perhubungan di Kepri, dalam meningkatkan konektivitas, saat ini diantaranya, di bidang darat, menyangkut penyelesaian Pelabuhan Roll On Roll Off  yang ada di Matak, Penagih dan Tambelan. Persoalan lain yang akan disampaikan adalah penyelesaian pengadaan perlengkapan keselamatan Jalan Nasional.

Di bidang transportasi ydara, juga akan dipertanyakan, mengenai penyelesaian pembangunan bandara di Letung, Anambas dan Bandara Tambelan, Bintan. Kedua bandara tersebut juga diharapkan selesai dan beroperasional pada tahun 2016 mendatang. 

"Dengan operasionalnya dua bandara itu nanti, tentunya menjadi semangat baru bagi modal transportasi di Provinsi Kepri, selain itu kita juga akan meminta penambahan jadwal penerbangan perintis di Matak, Ranai,Dabok, Sei Bati dan Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang," kata Muramis. 

Di sektor perhubungan laut, selain permintaan dua kapal perintis, juga akan ‎meminta dukungan pusat, dalam meningkatkan sarana pelabuhan yang memadai. 

"Dan dengan adanya penambahan itu nanti, jarak tempuh pelayaran dari 11 hari sekali menjadi 7 hari sekali. Dikesempatan itu juga, pihaknya menindaklanjuti penyelesaian pelabuhan kapal perintis di Serasan, Subi, Pulau Laut, Pulau Midai, dan Pulau Letung," jelasnya.

Selanjutnya adalah mengenai penyelenggaraan kepelabuhanan oleh BUP PT Pelabuhan Kepri, yang membutuhkan penyelesaian perizinannya oleh Menhub, serta pemanfaatan ruang laut untuk kegiatan pelabuhan agar Provinsi Kepri mendapatkan PAD dari sektor kelautan. 

Editor: Dodo