Harga BBM Diisukan Naik, SPBU di Tanjungpinang 'Diserbu' Warga
Oleh : Devi Handiani
Kamis | 01-09-2022 | 10:56 WIB
antre-BBM.jpg
Antrean panjang di SPBU Km 2 Tanjungpinang akibat isu kenaikan harga BBM, Rabu (31/8/2022) malam. (Foto: Devi Handiani)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sejumlah SPBU di Kota Tanjungpinang pada Rabu (31/8/2022) malam 'diserbu' masyarakat. Mereka, para penggunaka kendaraan roda dua maupun roda empat, rela antre berjam-jam untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM).

Pantauan BATAMTODAY.COM di SPBU Km2 (depan Makogabwilhan I), antrean kendaraan mengular hingga ke bahu jalan. Bahkan, arus lalu lintas pun di malam itu sempat terganggu akibat antrean tersebut.

Para pengendara yang ditemui di SPBU itu, mengaku rela antre akibat informasi yang tengah beredar akan adanya kenaikan harga BBM per 1 September 2022. "Lumayan bisa dapat BBM lebih sebelum harganya dinaikan," ujar salah satu pengendara mobil di tengah antrean itu.

Disebutkan, harga BBM jenis Pertalite akan dinaikkan menjadi Rp 10 ribu/liter dari sebelumnya Rp 7.650/liter. Harga BBM jenis Solar akan dinaikkan menjadi Rp 7.200/liter dari sebelumnya Rp 5.150/liter.

Menanggapi isu kenaikan harga BBM ini, Humas Pertamina Kepri, Agustiawan, naik tidaknya harga BBM itu tergantung kepada keputusan pemerintah. Pertamina, kata dia, hanya menyediakan BBM dan menyalurkan kepada lembaga penyalur akhir.

"Info resmi belum dari pemerintah belum ada. Sampai saat ini harga masih tetap dan stok BBM di Kepri masih aman," ungkap Agustiawan, lewat WhtasApp, Rabu malam.

Lanjutnya, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut komitmen untuk tetap menjamin ketersediaan BBM subsidi bagi masyarakat dan menjamin kelancaran distribusi hingga ke lembaga penyalur terakhir.

Sebagai Badan Usaha penerima penugasan dari pemerintah, Pertamina akan terus berkoordinasi dengan pemerintah agar penyaluran BBM subsidi bisa tepat sasaran dan sesuai dengan kuota yang sudah ditetapkan.

"Kami berharap masyarakat tidak perlu panik dalam menghadapi wacana kenaikan BBM subsidi ini, dan mari sama-sama kita menunggu keputusan dari pemerintah. Kepada masyarakat kalangan mampu dan kalangan industri kami imbau juga untuk bisa menggunakan BBM non subsidi agar kuota BBM bersubsidi bisa dinikmati oleh masyarakat yang lebih berhak," pungkasnya.

Editor: Gokli