Puluhan Calon Penumpang Serbu Kantor PT Pelni

Libur Sekolah, Tiket KM Bukit Raya Tujuan Anambas dan Natuna Ludes
Oleh : Roland Aritonang
Jumat | 05-07-2019 | 16:29 WIB
pelni-tpi1.jpg
Loket penjualan tiket pelni Tanjungpinang. (Foto: Roland)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Masa liburan sekolah, tiket kapal Pelni KM Bukit Raya Tujuan Anambas dan Natuna ludes. Ratusan calon penumpang yang kecewa mendatangi kantor PT Pelni cabang Tanjungpinang di Jalan Ahmad Yani Kota Tanjungpinang, Jumat (5/7/2019).

Pantauan di Kantor PT Pelni Cabang Tanjungpinang, terlihat puluhan calon penumpang menunggu sembari duduk di halaman kantor dan menunggu kepastian. Selain itu parkir kendaraan warga juga terlihat hingga ke luar pekarangan kantor Pelni.

"Sudah dari pagi pukul 07.30 WIB saya nunggu di sini, tapi katanya tiketnya habis," ujar Rizaldi.

Rizaldi menyebutkan karena tidak dapat tiket maka tidak jadi berangkat. Padahal waktu datang ke kantor Pelni mereka sempat disodorkan formulir pendaftaran.

"Awalnya diberi formulir tapi tiba-tiba kenapa tiket habis. Jadi untuk apa formulir pendaftaran itu," katanya.

Di tempat yang sama, Dayang mengaku kecewa dengan dengan PT Pelni. Pasalnya saat membeli tiket pada Senin (1/7/2019) lalu sudah datang untuk beli tiket tapi disuruh datang lagi pada hari ini, tapi tidak ada juga tiketnya.

"Sudah terjual tiketnya seribu dari pusat kata mereka untuk tujuan Natuna, makanya sudah habis dan sudah ditempel di lapangan pengumuman bahwa tiket kapal Bukit Raya tanggal 7 Juli 2019," ucapnya.

Ia mengatakan sejak pagi sudah menunggu namun tidak ada tiket juga. Dari pihak PT Pelni untuk disuruh menunggu informasi dari pusat.

"Jadi kami tunggulah ini sampai ada informasi dari pusat," katanya.

Sementara itu, Kepala PT Pelni Cabang Tanjungpianng, Safrani mengatakan bahwa kalau untuk tiketnya masih ada, tetapi yang habis itu adalah seat dan tambahan non seatnya.

"Kapalkan ada kapasitasnya. Kalau sudah habis jangan memaksakan diri, karena ini menyangkut keselamatan jiwa manusia," singkatnya.

Editor: Yudha