Kepri Diyakini Mampu Swasembada Sapi di 2024
Oleh : Redaksi
Kamis | 04-07-2019 | 15:28 WIB
sapi-kepri.jpg
Penyerahan anugerah Award Adi Satwa Sewaka, Rabu (3/7/2019). (Diskominfo Kepri)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Perkembangan populasi sapi di Kepri cukup menggembirakan. Saat ini ada sekitar 25 ribu ekor sapi yang lahir di Kepri.

Diharapkan lima atau enam tahun ke depan, Kepri dapat memenuhi kebutuhan sapi secara mandiri.

Berdasarkan data BPS dari 2017-2018 lalu, ada sekitar 18 ribu ekor sapi. Kini sudah mencapai 25 ribu ekor sapi, yang memang lahir di Kepri, ujar drh Honismandri, Kabid Peternakan pada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepri, Selasa (2/7/2019).

Kebutuhan konsumsi daging sapi di Kepri saat ini mencapai 45 ribu hingga 48 ribu ekor per tahun. Saat ini untuk memenuhi kebutuhan tersebut, masih didatangkan dari daerah lain. Ditambah pula daging sapi beku impor.

Untuk memenuhi kebutuhan swasembada, Kepri setidaknya perlu sekitar 250 ribu ekor sapi. Saat ini terus dilakukan pengembangan populasi sapi. Sebagian besar sapi di Kepri, diternak di pulau-pulau. Terbanyak berada di Lingga, Natuna dan Anambas.

Honis yakin, jika pertumbuhan populasi sapi di Kepri tetap terjaga, dalam lima atau enam tahun mendatang Kepri mampu swasembada. "Kalau dukungan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat tetap seperti ini, saya yakin Kepri mampu," ungkap Honis, seperti diskutip situs resmi Diskominfo Kepri.

Apalagi saat ini tidak perlu sapi jantan untuk melakukan perkawinan. Sapi betina yang sudah cukup umur dan tidak sedang hamil, cukup diberikan hormon.

"Diberikan hormone, jadi masa birahi dan masa kawin bisa serentak," tambah Honis.

Ditambah lagi, kini dapat dilakukan kawin silang. Saat ini 90 persen populasi sapi di Kepri adalah jenis sapi Bali. Sapi jenis ini diyakini memiliki daya tahan yang lebih. Berat rata-rata sapi Bali antara 300-400 kilogram. Saat ini Kepri telah dapat melakukan proses kawin silang.

Kalau program sekarang bisa kawin silang. Jadi sapi simmental yang beratnya sampai satu ton, dikawinkan dengan sapi Bali yang beratnya 400 kilogram jadi sapi bantal. Fisiknya bantal, tetapi daya tahan seperti Bali, sebut Honis.

Jika swasembada ini berhasil dicapai, diyakini dapat menekan harga sapi. Terutama untuk mengendalikan harga sapi saat Idul Fitri.

Editor: Gokli