Nur Syafriadi Curhat Anggaran Porprov Minim, Nurdin Bilang Jangan Merajuk
Oleh : Ismail
Senin | 26-11-2018 | 08:04 WIB
nurdin_porpov1.jpg
Gubernur Kepri Nurdin Basirun secara resmi membuka Pekan Olahraga Provinsi Kepri ke-IV Tahun 2018 di Lapangan Dewa Ruci, Tanjungpinang (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kepulauan Riau (Kepri) IV resmi dibuka pada Minggu (25/11/2018). Pesta olahraga tingkat Provinsi Kepri ini mengikutsertakan para atlet dari tujuh kabupaten/kota dibuka cukup meriah di Lapangan Dewa Ruci Tanjunpinang.

Namun, dalam gegap gempita pembukaan tersebut ada hal menarik yang ditunjukkan ketua panitia pelaksana dan Gubernur Kepri Nurdin Basirun. Keduanya saling sindir saat berpidato di hadapan para tamu undangan dan atlet yang hadir kala itu.

Hal itu bermula saat Ketua Pelaksana Porprov Kepri IV, Nur Syafriadi menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan. Dikatakan Nur, pelaksanaan Porprov Kepri IV ini mengangkat tema 'Sederhana, Mandiri, dan Prestasi'.

Menurutnya, pemilihan tema sederhana tersebut bukan tanpa sebab. Itu dikarenakan pelaksanaan pesta olahraga ini ditunjang dengan minimnya anggaran yang diberikan Pemprov Kepri. Yakni hanya Rp 2 miliar.

Dan tidak hanya minim, hingga hari pembukaan, dana tersebut belum juga dicairkan Pemerintah Provinsi Kepri.

"Untuk diketahui untuk seluruh pelaksanaan kegiatan ini kami masih menunggu anggaran turun dari pemerintah," ujarnya di hadapan Gubernur Kepri Nurdin Basirun dan Wakil Gubernur (Wagub) Isdianto serta tamu undangan.

Akibat belum turunnya anggaran dari Pemprov Kepri itu, lanjut Nur, pihaknya pun terpaksa menggunakan anggaran tahunan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kepri.

Selain itu, tambahnya, pihak ketiga yang memberikan bantuan dana hanya berasal dari BP Batam sebesar Rp 200 juta. Selain dari itu, tidak ada sama sekali bantuan dari pihak ketiga seperti yang diharapkan beberapa waktu lalu.

"Tidak ada bantuan dari pihak ketiga kecuali dari BP Batam yang menyediakan 1.200 medali dan baju kemeja untuk panitia senilai Rp 200 juta," ungkapnya.

Oleh karena itu, dengan minimnya anggaran yang diberikan Pemprov Kepri, dan tidak adanya bantuan dari pihak ketiha (selain BP Batam), maka seluruh biaya akomodasi atlet terpaksa dipangkas.

"Seperti anggaran untuk seluruh cabor yang awalnya meminta Rp 100 juta per cabor juga terpaksa dipangkas menjadi Rp 50 juta karena anggaran terbatas," ungkapnya.

Dalam kesempatannya, Gubernur Kepri Nurdin Basirun langsung memberikan reaksi terhadap ungkapan hati Nur Syafriadi.

"Jangan merajuk kalau anggarannya minim," seloroh Nurdin sembari mengarahkan wajahnya ke arah Nur Syafriadi yang sedang duduk di tenda VIP.

Nurdin berpendapat, uang bukanlah segalanya untuk melaksanakan pesta olahraga empat tahun tersebut.

Menurutnya, yang terpenting adalah semangat untuk melaksanakannya. Sehingga, melalui semangat tersebut semuanya akan bisa terlaksana meski dengan segala keterbatasan.

"Karena uang bukan segalanya. Memang kita ketahui minimnya anggaran porprov ini," ungkapnya.

Selain itu, Nurdin juga berharap, gelaran perhelatan empat tahun sekali ini dapat meningkatkan semangat para atlet untuk lebih baik lagi.

Editor: Surya