Wartaburuh

BATAMTODAY.COM, Batam - Rapat Dengar Pendapat (RDP) di ruang Serbaguna DPRD Batam oleh Komisi I, terkait masalah buruh Serikat Pekerja Aneka Industri (SPAI) FSPMI dengan PT Bintan Bersatu Apparel (BBA) tak dihadiri pengambil keputusan dari perusahaan. Sehingga, perwakilan manajemen yang hadir seakan tak dianggap lantaran tak bisa mengambil keputusan, Jumat (10/1/2014) siang.

BATAMTODAY.COM, Batam - PT Bintan Bersatu Apparel (BBA) pembuat pakaian Adidas, Puma dan Armani mengklaim produksi mereka menurun sekitar 50 persen. Sehingga induk perusahaan di Singapura menyatakan logout tanpa membayar gaji buruh.

BATAMTODAY.COM, Batam - Manajemen PT Bintan Bersatu Apparel (BBA) menginginkan aksi mogok kerja buruh Serikat Pekerja Aneka Industri (SPAI) mengakhiri aksi mogok. Bahkan, manajemen bersedia menyelesaikan masalah melalui perundingan atau melalui proses hukum Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).

BATAMTODAY.COM, Batam - Sejak Rabu (8/1/2014) lalu, buruh yang tergabung dalam PUK SPAI FSPMI PT Bintan Bersatu Apparel (BBA) menggelar aksi mogok kerja dan hingga saat ini belum memperoleh tanggapan dari pihak perusahaan.

BATAMTODAY.COM, Batam - Di tengah guyuran hujan, aksi mogok kerja buruh anggota Serikat Pekerja Aneka Industri (SPAI) FSPMI di PT Bintan Bersatu Apparel (BBA) Batam tetap berlanjut. Selain tenda, buruh juga menyiapkan dapur untuk tempat memasak, Kamis (9/1/2014) siang.

BATAMTODAY.COM, Batam - Mogok kerja buruh PT Bintan Bersatu Apparel (BBA) berlanjut. Buruh perusahaan yang berproduksi pakaian merek Adidas, Puma serta Armani ini mendapat dukungan dari ratusan buruh lainnya.

BATAMTODAY.COM, Batam - Sehubungan dengan aksi mogok kerja ratusan anggota PUK SPAI FSPMI PT Bintan Bersatu Apparel (BBA) di Batam Center, Rabu (8/1/2013) disebut-sebut pihak perusahaan telah melanggar perjanjian bersama (PB) yang telah didaftarkan dicatatkan ke Pengadilan Hubungan Industrial Provinsi Kepri.

BATAMTODAY.COM, Batam - Syaiful Bahri, Corporate Affair Manager PT Bintan Bersatu Apparel (BBA) membantah jika disebut-sebut menggunakan sejumlah 'preman' untuk berhadapan dengan massa buruh anggota SPAI FSPMI di perusahaan tersebut yang melakukan aksi unjuk rasa, Rabu (8/1/2014).